Bisnis.com, JAKARTA—PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menargetkan total pengiriman luar negeri tumbuh lebih dari 10% sepanjang tahun ini.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono berharap peningkatan volume pengiriman ke luar negeri dapat terjadi dengan adanya pasar ekspor baru dan pasar pengiriman ke luar negeri yang ada sekarang.
“Tahun ini kita komitmen terus meningkatkan ekspor kita. Kita optimistis naik lebih dari 10% seperti tahun lalu [2017],” kata Warih di Jakarta pada Selasa (20/2/2018).
Saat ini, dia mencontohkan, potensi pasar ekspor yang dapat digarap oleh perusahaan berada di seperti Aljazair, Chile, dan Laos.
Untuk diketahui, sepanjang tahun lalu, TMMIN mencatatkan ekspor kendaraan merek Toyota dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) hingga 199.600 unit atau tumbuh 18% sepanjang tahun lalu dibandingkan dengan pengiriman luar negeri pada 2016, 169.100 unit.
Pencapaian ekspor kendaraan merek Toyota dalam bentuk utuh sepanjang tahun lalu sebanyak 199.600 unit atau hampir mendekati 200.000 unit merupakan pencapaian volume tertinggi sejak kegiatan ekspor Toyota dimulai pada 1987.
Dari total pencapaian ekspor sepanjang 2017, mobil model Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner memberikan kontribusi terbesar atau sekitar 34,9% dari total ekspor kendaraan dengan merek Toyota dalam bentuk CBU sepanjang tahun lalu.
Total ekspor Fortuner dalam bentuk CBU sepanjang tahun lalu mencapai 69.700 unit. Pencapaian tersebut juga merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Adapun model sedan Vios juga berkontribusi besar dengan jumlah pengiriman luar negeri sebanyak 28.450 unit. Kemudian, total ekspor Kijang Innova, Sienta, dan Yaris mencapai 18.700 unit sepanjang tahun lalu.
Selain itu, ekspor model lainnya yakni Avanza, Rush, Agya (Wigo) dan Town/Lite Ace yang diproduksi oleh grup Toyota di Indonesia yaitu Astra-Daihatsu Motor tercatat sebanyak 82.700 unit.