Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah penjualan gabungan Hyundai Motor diprediksi akan melambat menjadi sebesar 7,55 juta kendaraan untuk tahun 2018.
Hyundai Motor Co. dan afiliasi Kia Motors Co. memperkirakan terhambatnya pertumbuhan ekonomi global serta meluasnya langkah proteksionisme akan mengurangi permintaan untuk mobilnya di pasar-pasar utama dunia.
Dilansir Bloomberg, kelompok produsen mobil terbesar di Korea Selatan tersebut pada hari ini, Selasa (2/12/2018), menyatakan bahwa mereka akan menjual total 7,55 juta kendaraan tahun ini, setelah menetapkan target rekor penjualan sebesar 8,25 juta kendaraan untuk tahun 2017.
Perkiraan capaian penjualan keduanya kemungkinan tidak akan tercapai untuk tahun ketiga berturut-turut ketika mereka melaporkan penjualan full year untuk 2017 hari ini waktu setempat.
Hyundai Motor, yang telah berjuang dengan lineup sedannya saat permintaan untuk kendaraan sport berkembang pesat, telah mencoba menghidupkan kembali mereknya dengan model-model SUV baru.
Produsen mobil tersebut juga terpukul oleh reaksi balik konsumen di China, setelah Korea Selatan memutuskan untuk menerapkan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat (AS). Hal ini dianggap China sebagai ancaman, penjualan kendaraan di pasar terbesar Korsel ini pun menyusut tahun lalu.
Seperti diketahui, hubungan bilateral antara China dan Korea Selatan memengaruhi penjualan mobil Hyundai, akibat dampak aksi boikot produk yang berasal dari negeri ginseng.
Hubungan kedua negara memanas akibat keberadaan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) milik Amerika Serikat di wilayah Korea Selatan. Kendati disebutkan bahwa THAAD dibangun untuk melindungi Korea Selatan dari Korea utara, tetapi sistem pertahanan tersebut tetap membuat China khawatir.
Penjualan Hyundai di China dilaporkan turun sejak April tahun lalu. Pada Juni 2017, volume penjualan turun 64% dibandingkan capaian Juni 2016. Hyundai menjual sekitar 35.000 unit kendaraan pada bulan tersebut di China dan afiliasinya Kia Motors sekitar 17.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
