Bisnis.com, BEIJING - Pemerintah China akan memperpanjang insentif berupa pemangkasan pajak untuk pembelian kendaraan berbahan bakar energi terbarukan sampai akhir 2020.
Kebijakan ini diterbitkan sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap produsen mobil ramah lingkungan seperti kendaraan listrik murni maupun kendaraan bermesin hibrida.
Dikutip dari Reuters, Jumat (29/12/2017), Kementerian Keuangan China memperpanjang masa berlaku pembebasan pajak yang seharusnya berakhir pada Januari tahun depan itu. Adapun jenis kendaraan yang akan dicakup adalah hibrida listrik, colok (plug in), dan mobil fuel cell.
Keputusan ini diambil atas dasar masukan dari sejumlah produsen kendaraan bermotor. Para produsen berkeyakinan, tanpa adanya subsidi berupa pemangkasan pajak maka penjualan kendaraan jenis ini tidak akan terlalu signifikan.
Pemerintah China beranggapan bahwa perpanjangan insentif ini akan membantu peningkatan inovasi dan investasi produsen mobil. Apalagi, China sampai saat ini masih menjadi pasar terbesar di dunia untuk kendaraan bermotor.
Secara total, penjualan mobil konvensional di China memang menurun pada tahun ini. Namun penjualan mobil ramah lingkungan justru meningkat. Selama Januari-November, penjualan mobil jenis ini naik sebesar 51,4% dan diyakini akan mencapai target yakni sebanyak 700.000 unit hingga akhir tahun.