Bisnis.com, JAKARTA – Toyota Motor Co sedang mempertimbangkan untuk memproduksi dan menjual kendaraan listrik di China yang dikembangkan oleh mitra lokal di sana. Rencananya skema joint venture ini akan dilakukan dengan FAW Group dan Guangzhou Automobile Group pada awal 2019.
Hiroji Onishi, Kepala Operasi Produsen Mobil Cina menjelaskan lebih lanjut mengenai hal ini, mengutip Reuters, Selasa (21/11/2017). Toyota berencana untuk meluncurkan model kendaraan listriknya sendiri di Cina pada tahun 2020. Berkerja sama dengan mitra lokal akan membuat produsen otomotif asal Jepang ini cepat menyesuaikan diri dengan aturan baru tentang kuota produksi mobil listrik di Cina pada 2019.
Seperti diketahui pemerintah Cina akan memberlakukan produksi minimal mobil berbasis listrik. Hal ini dilakukan dengan sistem kredit yang didapat setiap produsen dari satu kendaraan berbasis listrik, tergantung dengan teknologi yang digunakan.
Pabrikan yang tidak dapat memenuhi target harus membeli kredit dari perusahaan yang telah melebihi kuota. Artinya perusahaan itu seperti menyuntikan dana segar kepada kompetitor.
Pada tahun 2019, kuota yang diberlakukan adalah 10% dari total produksi tahunan. Sementara itu satu tahun setelahnya naik menjadi 12%.
Peraturan baru ini juga cenderung mewajibkan produsen mobil menggunakan baterai buatan Cina. Berkerja sama dengan mitra lokal memungkinkan percepatan produksi. Toyota kemungkinan menganggap semua faktor ini untuk memutuskan bermain di negara dengan pengaturan yang tidak biasa ini.