Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Tekanan Angin Ban Saat Musim Hujan

Satu hal utama yang perlu diperhatikan saat berkendara di musim hujan adalah tekanan angin di dalam ban. Penting untuk diingat bahwa setiap ban memiliki spesifikasi sendiri soal hal tersebut.
Ilustrasi./Bisnis
Ilustrasi./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Satu hal utama yang perlu diperhatikan saat berkendara di musim hujan adalah tekanan angin di dalam ban. Penting untuk diingat bahwa setiap ban memiliki spesifikasi sendiri soal hal tersebut.

Sebelum melakukan pengisian atau pengecekan angin di dalam ban, setiap pengendara wajib mengetahui lebih dahulu ketentuan yang sudah direkomendasikan pabrikan. Biasanya hal ini dituliskan dalam buku manual setiap membeli kendaraan baru.

Rekomendasi tekanan angin lazimnya juga tertera di sisi dalam pintu bagian pengemudi pada mobil dan dekat rantai roda pada motor. Hal ini dituliskan dengan satuan PSI (poinds per square inch) untuk setiap bagian ban sebuah kendaraan.

Sports Segment Business Manager Michelin Indonesia Refil Hidayat mengatakan bahwa rekomendasi pabrikan itu berlaku dalam kondisi basah dan kering. "Tidak benar [rekomendasi tekanan angin] hanya berlaku pada kondisi kering," katanya di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Banten beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan setiap pabrikan sudah melakukan uji coba ban dalam berbagai macam cuaca sebelum dilepas ke pasar. Sebab itu mengurangi atau menambah tekanan angin pada ban saat cuaca hujan justru berbahaya bagi pengendara.

Beberapa pengendara memang terkadang senang mengurangi atau menambah tekanan angin pada ban dari rekomendasi pabrikan dengan alasan kenyamanan. Menurut Refil, hal ini masih sah saja dilakukan asal tidak terpaut jauh dengan angka yang ditentukan.

Dia menjelaskan tekanan angin yang kurang 30% dari rekomendasi pabrikan berpotensi menyebabkan kecelakaan, apalagi dalam kondisi cuaca hujan. Sebab resiko ban mengambang saat melewati genangan terbilang tinggi.

Sementara itu tekanan angin yang berlebihan akan membuat ban tidak sepenuhnya menapak dengan aspal atau jalanan. "Kalau terlalu banyak angin akan berkumpul di bagian tengah, jadi bagian sampingnya berjarak dengan aspal," jelas Refil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper