Bisnis.com, JAKARTA – Capaian bulanan September 2017 penjualan pabrik ke diler (wholesales) PT Astra International turun 15,11% dibandingkan bulan sebelumnya. Ajang otomotif GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2017 yang dilaksanakan dua bulan lalu tidak memberikan stimulus positif.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dibandingkan Agustus, pada bulan lalu, penjualan tiga merek mobil di bawah bendera Astra turun. Data pasokan ke diler PT Toyota Astra Motor (TAM) menukik paling tajam.
Penjualan Toyota bulan lalu turun sebanyak 21,44% menjadi 27.251 unit. Daihatsu, bernasib lebih baik dengan turun tipis sebesar 1,98% menjadi 15.507 unit.
Isuzu naik 18,32%, tetapi volume mobil ini tidak berkontribusi banyak terhadap total penjualan grup Astra. Merek yang dikenal dengan mesin diesel ini berkontribusi 3,63% terhadap total penjualan Astra. Sementara itu, pasokan ke diler untuk mobil Peugeot masih belum berhasil mencapai dua digit hingga September.
Avanza, satu mobil kecil serbaguna (LMPV) andalan Toyota tidak mampu menolong. Angka penjualannya di bawah rata-rata capaian bulanan sebesar 9.000 unit—10.000 unit. Pada September Avanza hanya membukukan 8.083 unit.
Kondisi ini diperburuk dengan kondisi pasar mobil murah ramah lingkungan (LCGC). Secara total, mobil bebas pajak ini turun 14,60% menjadi 17.627 unit. LCGC miliki Astra turun 18,06%, atau dari 15.999 unit menjadi 13.109 unit.
Dua LCGC bersaudara milik Toyota dan Daihatsu yang diluncurkan pada kuartal II/2017 tidak memberikan tambahan volume yang signifikan. Penjualan Toyota Agya bahkan menyentuh angka terendah sepanjang tahun ini pada bulan lalu.
Adapun secara keseluruhan pasar otomotif dalam negeri pada bulan lalu dibandingkan Agustus turun 9,88% menjadi 87.645 unit. Sepanjang tahun ini, hingga kuartal III/2017, penjualan ke diler naik 2,67% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.