Bisnis.com, SEOUL - Hyundai Motors mencapai kesepakatan upah tentatif dengan serikat pekerja Korea Selatan setelah polemik mengenai upah itu mengganggu produktivitas perusahaan.
Serikat pekerja telah melakukan berbagai protes dan aksi sejak 19 Juli lalu sehingga mengakibatkan tertundanya produksi sekitar 131.851 unit kendaraan atau setara dengan US$2,60 miliar.
"Perusahaan dan serikat pekerja telah sepakat untuk menghentikan konflik ini dan mencegah aksi mogok berkepanjangan," tulis keterangan resmi Hyundai Motor seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/10/2016).
Berdasarkan perjanjian terbaru, Hyundai akan meningkatkan gaji pokok bulanan senilai 72.000 won, memberikan upah khusus setiap pekerja senilai 3,3 juta won yang diberikan satu kali setiap masa kerja, serta bonus insentif pembayaran senilai 3,5 kali upah pokok.
Tak hanya itu, pekerja juga akan menerima sebagian saham dari raksasa otomotif Negeri Ginseng tersebut.
Kesepakatan itu muncul setelah pemerintah mengancam akan turun tangan jika perusahaan tidak mampu menyelesaikan persoalan secara bipartit, dan mengancam akan menghentikan aksi mogok secara paksa.