Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggota OPEC Senang dengan Meningkatnya Penjualan SUV

Di tengah pertemuan para menteri negara anggota OPEC di Vienna, tampaknya mereka mungkin menyadari mobil jenis sport utility vehicle (SUV) terlihat lebih banyak di jalan ibu kota Austria tersebut dibandingkan dengan kunjungan mereka sebelumnya.
Car Park di sebuah pelabuhan/Ilustrasi
Car Park di sebuah pelabuhan/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah pertemuan para menteri negara-negara anggota OPEC di Wina, Austria, tampaknya mereka mungkin menyadari mobil jenis sport utility vehicle (SUV) terlihat lebih banyak di jalan ibu kota Austria tersebut dibandingkan dengan kunjungan mereka sebelumnya.

Tahun lalu, mobil SUV terjual habis untuk pertama kalinya di pasar Eropa dibandingkan jenis mobil lainnya, berdasarkan data JATO Dynamics, sebuah perusahaan konsultan di bidang industri otomotif.

Tren ini terus berlanjut hingga tahun 2016 dengan permintaan untuk model SUV seperti Hyundai Tucson dan Renault Kadjar, paling besar di negara-negara Eropa untuk penjualan kuartal pertama.

Untuk Saudi Arabia, Iran, dan negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) lainnya, kenaikan drastis dalam penjualan mobil Gas Guzzler - mobil dengan tingkat konsumsi bahan bakar tinggi - merupakan berita baik yang berarti bahwa permintaan akan lebih besar untuk bahan bakar bensin dan diesel untuk beberapa tahun mendatang.

“Tren peningkatan efisiensi bahan bakar dalam beberapa tahun terakhir ini dapat dihentikan dengan anjloknya harga minyak dunia,” ungkap Christof Ruhl, Kepala Riset Abu Dhabi Investment Authority, seperti dikutip, Selasa (31/5/2016).

Menurut data Transportation Research Institute di University of Michigan, AS yang merupakan negara dengan tingkat konsumsi minyak terbesar di dunia, rata-rata mobil yang terjual pada April mencapai efisiensi bahan bakar hingga 25,2 mil per gallon atau turun dari puncak 25,8 mil per gallon pada Agustus 2014, tepat sebelum harga minyak dunia jatuh.

“Meningkatnya tren efisiensi bahan bakar benar-benar bergerak datar. Kenaikan tren ini terhenti bersamaan dengan mulai jatuhnya harga minyak dunia,” ujar Sam Ori, Executive Director of Energy Policy Institute di University of Chicago.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper