Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian mendukung pembangunan pabrik mobil Esemka yang digagas PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK).
Sebagai pembina industri, Kemenperin memiliki pesan terhadap pengembangan dan produksi mobil yang pabriknya tengah dibangun di Boyolali, Jawa Tengah ini.
"Kemenperin sangat dukung produksi mobil ini. Tinggal pola bisnisnya harus disesuaikan. Kalau pola bisnisnya mengikuti perusahaan besar, tidak akan mampu bersaing," kata Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat di Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Dikatakan, pada industri otomotif besar, ongkos produksi bisa ditekan dengan memproduksi mobil dalam jumlah yang sangat besar.
Sementara itu, dengan produksi yang relatif lebih sedikit, produsen mobil Esemka perlu menyiasati agar penjualannya bisa menutupi ongkos produksi.
Selain itu, lanjut Syarif, mobil tersebut juga perlu memiliki segmentasi pasar tersendiri, misalnya kendaraan yang khusus digunakan untuk program-program pertanian di daerah.
"Itu akan menyerap lebih banyak. Jangan pola bisnis besar. Jadi, bagaimana bisa dihitung, pola produksi, kemitraannya, mungkin 500 unit sudah bisa," ujar Syarif.
Syarif menambahkan, yang tidak kalah penting adalah menjaga kualitas mesin agar selalu dalam kondisi prima, sehingga tidak mudah mogok.
Kemudian, konstruksi mobilnya sendiri perlu disesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan oleh Kementerian Perhubungan.