Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Akan Perluas Pasar Afrika

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) tengah berupaya untuk memperluas pasar ekspor di kawasan Afrika. Selama ini, ekspor kendaraan utuh Toyota ke Afrika hanya di dua negara, yakni Afrika Selatan dan Mesir.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berkunjung ke pabrik Toyota, di Nagoya, Jepang, Rabu (25/3/2015)./Setpres-Laily
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berkunjung ke pabrik Toyota, di Nagoya, Jepang, Rabu (25/3/2015)./Setpres-Laily

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) tengah berupaya untuk memperluas pasar ekspor di kawasan Afrika. Selama ini, ekspor kendaraan utuh Toyota ke Afrika hanya di dua negara, yakni Afrika Selatan dan Mesir.

Perluasan pasar ini menjadi salah satu strategi yang dilakukan untuk mengantisipas adanya penurunan permintaan dari negara importir, terutama akibat penurunan harga minyak dunia.

"Area baru sedang kami petakan, kami menyasar Afrika, baik di kawasan selatan maupun utara," kata Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN di Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Warih mengakui, penurunan harga minyak dunia akan berdampak pada menurunnya ekspor kendaraan utuh, terutama di negara-negara kawasan Timur Tengah.

"Kita lihat dulu marketnya seperti apa, tapi memang harga minyak inin sangat pengaruh," tegasnya.

Ekspor Toyota sepanjang 2015 mencapai 176.700 unit kendaraan, atau meningkat sebesar 10% dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya. Capaian pada 2015 itu juga telah memenuhi target yang dipatok perusahaan.

Ekspor Toyota itu disumbang oleh sejumlah produk, antara lain Vios sebanyak 51.500 unit, Fortuner 42.000 unit, Kijang Innova 14.200 unit serta model lainnya yakni Yaris, Avanza, Rush, Town Ace/Lite, Agya sebanyak 69.000 unit.

Ekspor kendaraan utuh tersebut dilakukan ke negara-negara di kawasan Asean, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, Kepulauan Pasifik, Jepang, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah.

Sementara itu, ekspor mesin utuh berbasis bensin sepanjang 2015 mencapai 44.000 unit, sedangkan mesih utuh berbahan bakar etanol sebesar 7.014 unit. Adapun, kendaraan terurai (Completely Knock Down/CKD)  mencapai 44.700 unit.

Mesin utuh dan CKD ini diekspor ke negara-negara Asrean, Venezuela, Mesir, Kazakhstan, Jepang, Taiwan, China, India, Pakistan, Kazakhstan, Australia, serta negara-negara lain di kawasan Afrika dan Amerika Selatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper