Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harley Davidson Kejar Pertumbuhan 10% Tahun Depan

PT Mabua Motor Indonesia selaku pemasar Harley Davidson tahun depan menyasar pertumbuhan penjualan di kisaran 10% hingga 20%

Bisnis.com, JAKARTA—PT Mabua Motor Indonesia selaku pemasar Harley Davidson tahun depan menyasar pertumbuhan penjualan di kisaran 10% hingga 20%.

Direktur Penjualan dan Pemasarn  PT Mabua Motor Indonesia Irvino Edwardly mengatakan, pertumbuhan tersebut diharapkan akan diraih pihaknya dengan mengedepankan produk berdapur pacu terkecil dalam jajaran produknya yaitu Street 500.

Produk yang diluncurkan pada Desember 2014 itu tahun depan diharapkan dapat berkotribusi hingga 70% dari total penjualan Mabua. Sisanya, lanjut Irvino, akan disumbangkan 20 varian Harley Davidson lainnya.

Adapun untuk penjualan tahun ini pihaknya optimistis dapat membukukan di atas 500 unit. Jumlah itu naik dari pencapaian pada 2014 di kisaran 490 unit.

“Sekarang ini fokus kami untuk pasar tahun depan hingga 70% pada Street 500, yang mana penjualannya kepada new market. Jadi memang yang harus kita lakukan membuka pasar baru yang mana kosumennya pun non tradisional Harley,” katanya kepada Bisnis Rabu (18/11).

Dia mengatakan, Harley Davidson sebelum kehadiran Street  biasanya menyasar konsumen golongan  atas dengan rentang umur 40 hingga 50 tahun ke atas. Street merupakan varian yang akan memperluas pasar dengan menyasar konsumen lebih muda berkisar dari umur 20 tahun.

Bahkan Irvino menilai varian tersebut akan nyaman digunakan kaum hawa karena ukuran bodinya yang tak terlalu jumbo dibandingkan jenis Harley Davidson lainnya.

“Kami mau membuka pasar yang lebih besar seperti anak kuliah, eksekutif muda hingga perempuan. Itu semua masuk ke target market kami yang biasanya tidak kami bidik karena image harga yang mahal dengan motor besar,” ujarnya.

Di sisi lain, untuk mencetak pertumbuhan dia menyebut pihaknya sebisa mungkin akan menakan penaikan harga. Pasalnya, penaikan harga sejak 2014 lalu menurunkan animo konsumen membeli motor gede asal Amerika Tersebut.

Dia menambahkan, pada 2013 pihaknya berhasil menjual hingga 996 unit. Penjualan setahun berikutnya menurun karena harga harus disesuaikan Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 tahun 2014 terkait peningkatan PPnBM dari 75% menjadi 125%.

Kemudian ada pula Peraturan Menteri Keuangan No. 90/PMK.03/2015 terkait penghasilan atas penjualan barang yang tergolong mewah sebesar 5%. Serta Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.10/2015 terkait bea masuk barang impor di mana kendaraan bermotor roda dua yang tergolong mewah menjadi 50% dari 40%.

Di sisi lain, naiknya tarif bea masuk itu ikut pula mengatrol pembayaran pajak dalam rangka impor lainnya seperti PPN impor, PPh impor serta PPnBM yang dasar perhitungan pajaknya adalah dari nilai impor.

“Kenaikan harga kami murni selalu karena ada regulasi baru, konsumen harus menanggung pajak jika diakumulasikan hingga 300%,” ucapnya.

Dia menyebut, meski menyasar pertumbuhan di tahun ini dan tahun depan, nilainya tidak sama dengan pencapaian di tahun sebelumnya. Karena di tahun-tahun sebelumnya, khususnya pada 2013 lalu penjualan ditopang varian di luar Street 500 dengan harga lebih tinggi.

Irvino menambahkan sebelum diberlakukannya pajak di atas, 70% biaya operasional perusahaannya tertutupi oleh penjualan unit sepeda motor. Akan tetapi, untuk saat ini biaya operasional perusahaannya sekitar  70% ditutupi dengan mengandalkan purna jual seperti servis, suku cadang maupun penjualan souvenir dan rental.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper