Bisnis.com, TOKYO--Mitsubishi Motors Corporation akan menjadikan Indonesia sebagai pasar ketiga terbesar di dunia karena dinilai masih memiliki potensi yang besar.
CEO & Chairman Mitsubish Motors Corporation Osamu Masuko mengatakan jumlah populasi menjadi salah satu alasan potensi yang ada di Indonesia masih cukup besar. Dia mengatakan dengan popoulasi yang ada saat ini, jumlah permintaan akan kendaraan mencapai 1 juta unit.
"Kami yakin permintaan akan meningkat menjadi 2 juta hingga 3 juta unit di masa-masa yang akan datang," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (27/10/2015) malam waktu setempat.
Kendati sedang mengalami stagnasi pertumbuhan ekonomi, Osamu meyakini potensi pasar tersebut masih ada. Dia mengaku telah melakukan penelitian konsumen di Thailand yang menyebutkan masih ada potensi bagi industri otomotif untuk berkembang.
"Padahal range usia di Thailand yang menjadi objek penelitian lebih tua. Kalau di Indonesia, yang memiliki range usia lebih muda, tentu potensinya lebih besar lagi," katanya.
Investasi pembangunan pabrik senilai US$600 juta menjadi bukti optimisme tersebut kendati dia meyakini stagnasi ekonomi ini masih belum akan pulih dalam waktu singkat. Rencananya, pabrik tersebut akan mulai berproduksi perdana pada April 2017.
Matsuko mengatakan produksi dari pabrik tersebut juga direncanakan untuk ekspor yang dinilai cukup terbuka. Untuk tahap awal, target unit kendaraan yang akan diekspor pada saat beroperasi pada pertama kali sebanyak 20.000 unit dan sebanyak 60.000 unit untuk kebutuhan domestik.
"Produk yang diekspor khusus untuk small MPV [multi purpose vehicle]," katanya.
Dia menambahkan kendaraan small MPV baru akan dikenalkan pada 2017 yang diyakini mampu bersaing dengan pabrikan lain.
Selain memproduksi small MPV, pabrik Mitsubishi di Indonesia juga akan memproduksi Pajero Sport dan Mitsubishi L300. Untuk Pajero Sport, Masuko mengatakan pabrik yang ada di Indonesia akan menambah kemampuan pabrik yang sebelumnya sudah ada di Thailand.
Saat ini, penjualan Pajero Sport dari pabrik yang berada di Thailand sudah mencapai 15.000 unit. "Kami yakin tahun depan penjualan bisa double menjadi 30.000 unit," tuturnya.
Masuko meyakini bisa melakukan penetrasi pasar yang baik melalui pabrik tersebut karena harga yang lebih bersaing. Dia menyebutkan tingkat kandungan produk dalam negeri (TKDN) dalam produk yang dihasilkan pabrik tersebut mencapai 35%.
Selain itu, pembangunan pabrik di Indonesia akan mampu menambah ketersediaan lapangan kerja dan mendorong perekonomian nasional.
