Bisnis.com, JAKARTA- PT Astra Honda Motor memperkirakan raihan penjualan domestik tahun ini bakal berat mengulang kesuksesan tahun lalu yang mencapai 5,05 juta unit, dikarenakan melemahnya daya beli masyarakat.
Menjejaki awal tahun ini, pelaku industri sepeda motor di Tanah Air menghadapi problem pelik. Satu sisi, terdapat indikator makro ekonomi terutama merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dianggap memacu biaya produksi.
Hal itu dikarenakan bahan baku komponen maupun produk masih mengandalkan material impor. Sedangkan dari sisi berbeda, pelaku industri harus mencermati pelemahan daya beli masyarakat yang terhempas akibat merangkaknya harga-harga maupun tingginya bunga bank.
Alhasil, situasi pelik ini mengancam target penjualan yang telah ditetapkan jauh-jauh hari. Sebagaimana, misal, PT Astra Honda Motor (AHM) yang mematok penjualan tahun ini meningkat tipis dari 5,055 juta unit pada tahun lalu menjadi sekitar 5,1 juta unit hingga 5,3 juta unit.
Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya mengatakan sepanjang tahun ini raihan penjualan keseluruhan merek di dalam negeri bakal sulit mengulang kinerja tahun lalu. Indikasi itu terlihat dari capaian dua bulan pertama tahun ini serta penjualan sepanjang Maret.
“Masih lesu,” ujarnya seusai jumpa pers Honda Indonesia Marketeers Festival 2015, Selasa (24/3/2015).