Bisnis.com, JAKARTA—Pebisnis di industri otomotif meminta pemerintahan mendatang lebih serius memikirkan diversifikasi komoditas ekspor kendaraan bermotor roda empat.
Otomotif merupakan salah satu bidang strategis di Tanah Air.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor ini berkontribusi sebesar 3,35% terhadap kinerja ekspor nonmigas pada kuartal I/2014. Ekspor kendaraan dan bagiannya selama periode itu senilai US$2,03 miliar.
Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengatakan pengurangan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sedan diperlukan untuk merangsang perluasan pasar domestik. Pasalnya pangsa sedan di dalam negeri tak lebih dari 3%.
Perluasan pasar diperlukan untuk menarik minat investasi prinsipal otomotif agar menjadikan RI sebagai basis produksi sedan.
Kendaraan ini tak hanya memasok kebutuhan domestik tapi juga ekspor. Sejauh ini konsumen global lebih berminat terhadap sedan daripada MPV.
"[Pengurangan PPnBM sedan] salah satu faktor penting karena ita harus melihat permintaan pasar dunia," tutur Jongkie kepada Bisnis, akhir pekan ini.
Ekspor mobil utuh (complete built-up) selama 5 bulan pertama tahun ini berjumlah 79.214 unit, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Sedangkan kendaraan rangkaian terurai (complete knocked down) 44.903 unit.