Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menilai tak ada pendorong pasar secara khusus untuk penjualan pada semester kedua. Lebaran dan pemilihan presiden dinilai tak menjadi pendongkrak pasar.
Sementara hal-hal yang berpotensi menahan laju pertumbuhan pasar belum beranjak dari batas minimum uang muka cicilan, jaminan fidusia, serta suku bunga bank.
“Yang paling masalah adalah naiknya suku bunga. Kalau naik satu basis poin saja, persentase costumer financing langsung bertambah 2% sampai 3%,” ujar Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata, Kamis (10/7/2014).
AISI mencatat sepeda motor bertransmisi otomatis tetap mendominasi pasar selama semester I/2014. Penguasaan kuda besi tipe ini sebesar 64,31% atau setara 2,71 juta unit.
Pangsa sepeda motor bebek (underbone) tercatat 21,73% sama dengan 916.313 unit. Untuk motor sport cuma menguasai 13,96% setara dengan 588.557 unit.
Penjualan pada Juni 753.789 unit merupakan yang tertinggi sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Sejak Januari penjualan kontinyu a.l. 580.288 unit (Januari), 681.267 unit (Februari), 728.820 unit (Maret), 729.729 unit (April), dan 743.030 unit (Mei).