Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Indonesia Patok Pendapatan Ekspor Rp26 Triliun

Kinerja ekspor pabrikan Toyota menghasilkan sekitar Rp21 triliun sepanjang tahun lalu. Di penghujung Tahun Kuda 2014 nilai tersebut dipatok tumbuh menjadi Rp26 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA—Kinerja ekspor pabrikan Toyota menghasilkan sekitar Rp21 triliun sepanjang tahun lalu. Di penghujung Tahun Kuda 2014 nilai tersebut dipatok tumbuh menjadi Rp26 triliun.
 
Nominal rupiah itu berasal dari penjualan ke luar negeri yang dilakoni PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Uang triliunan rupiah tersebut berasal dari ekspor kendaraan utuh (complete built-up /CBU), terurai (complete knocked down / CKD), komponen, dan mesin.
 
Dari keseluruhan nilai ekspor kendaraan pada tahun lalu, penjualan produk non-CBU menghasilkan sekitar Rp5,2 triliun selebihnya dari CBU. Untuk tahun ini kontribusi ekspor non-CBU dipatok Rp6,8 triliun dari target Rp26 triliun.
 
Presiden Direktur TMIN Masahiro Nonami mengakui besarnya potensi pasar otomotif domestik Indonesia. Tapi untuk memperkuat bisnis tak bisa semata mengandalkan penjualan di dalam negeri. “Ekspor tetap harus menjadi prioritas,” katanya, Sabtu (21/6/2014).
 
Pada tahun ini Toyota mematok pertumbuhan pejualan CBU keluar negeri sebesar 30% dari 118.355 unit pada tahun lalu. Perkembangan ekspor produk non-CBU diharapkan berlangsung liner dengan target tersebut.
 
Selama 5 bulan pertama tahun ini, imbuh Nonami, TMMIN membukukan ekspor CBU 53.064 unit. Untuk CKD terkumpul 17.610 unit, komponen kendaraan 25,11 juta pieces, mesin utuh 20.992 unit, dan komponen mesin 40.200 unit.
 
Realisasi penjualan rangkaian mobil terurai dan komponen mesin naik 18,99% dan 14,52% terhadap periode  yang sama tahun lalu (year-on-year / yoy). Dua komoditas ini laku 14.800 unit dan 35.104 unit di pasar global pada Januari – Mei 2013.
 
Penurunan terjadi pada ekspor mobil dan mesin utuh sebesar 1,74% dan 10,85%. Selama 5 bulan pertama tahun lalu ekspor CBU 54.002 unit, sedangkan mesin utuh 23.547 unit. Untuk penjualan komponen kendaraan relatif stagnan di level 25 juta pieces.
 
Penjualan domestik maupun ekspor pada Mei 2014 tertahan dibandingkan dengan perolehan April. Ini disebabkan penghentian operasional pabrik selama sepekan untuk perawatan berkala tahunan plus ada beberapa tanggal merah.
 
Sejak awal tahun sampai akhir bulan lalu kinerja ekspor TMMIN menghasilkan US$738,3 juta. “Ekspor perdana Toyota dimulai pada 1987 [tapi baru masif sejak 2004]. Sejak ekspor perdana total nilai ekspor kami senilai US$12 miliar,” ucap Nonami.
 
Sejalan dengan target pertumbuha CBU 30%, maka ekspor tahun ini patut bertengger di level 153.000 unit. Untuk produk CKD ditargetkan naik jadi 39.875 unit, mesin utuh menjadi 139.900 unit, komponen mesin 229.180 unit, dan komponen kendaraan 58,6 juta pieces.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper