Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Sedan Ibarat Berlari dengan Satu Kaki

Produsen kendaraan bermotor roda empat memerlukan perluasan pasar sedan guna memperkuat pondasi ekspor. Pasalnya penjualan ke luar negeri sukar berkembang tanpa dorongan dari pasar domestik.

Bisnis.com, JAKARTA--Produsen kendaraan bermotor roda empat memerlukan perluasan pasar sedan guna memperkuat pondasi ekspor. Pasalnya penjualan ke luar negeri sukar berkembang tanpa dorongan dari pasar domestik.

Kenyataannya kontribusi sedan terhadap penjualan kendaraan bermotor roda empat di dalam negeri tak lebih dari 3%. Tanpa minat beli dari konsumen dalam negeri, prinsipal akan berpikir ulang sebelum menjadikan RI sebagai basis produksi.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat selama 5 bulan pertama tahun ini sedan menyumbang 2,08% terhadap penjualan mobil di dalam negeri. Persentase ini setara 11.078 unit terdiri dari sedan taksi 4.137 unit dan nontaksi 6.940 unit.

Toyota Vios merupakan merek terlaris di dua segmen tersebut. Penggunaan kendaraan ini sebagai armada taksi mengalami penyesuaian fitur dan perubahan nama jadi Limo. Vios sebagai sedan nontaksi terjual 1.169 unit dari pabrikan ke diler (wholesales), sedangkan Limo laku 3.618 unit.

Pembuatan Vios berlangsung di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat. Sedan dengan konten lokal 60% ini mulai diekspor ke Timur Tengah (Timteng) sejak akhir kuartal I/2014. Di luar negeri Vios ganti nama lagi menjadi Yaris.

Executive GM HRD Corporate & External Affairs Division TMMIN Bob Azam berpendapat ekspor sedan membutuhkan sokongan kuat dari domestik. “Ekspor sedan dari Indonesia ini kita seperti bertanding [lari] tetapi satu kaki diikat, tapi terus saja bertanding,” tuturnya menjawab Bisnis, di Jakarta, Senin (23/6/2014). 

Rerata penjualan sedan di dalam negeri selama 5 tahun terakhir (pada 2009 – 2013) bertengger di kisaran 30.000 unit per tahun. Sayangnya dari kebutuhan yang ada hanya 13,3% yang dipenuhi dari kegiatan produksi lokal atau setara 4.000 unit, selebihnya impor.

Sempitnya pasar sedan terpengaruh harga jual yang lebih mahal dibandingkan dengan tipe kendaraan penumpang lain. Ini terimbas nilai pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sedan lebih tinggi dari mobil serbaguna kelas bawah. 

Peraturan Pemerintah (PP) No. 41/2013 tentang barang kena pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor yang dikenai PPnBM menetapkan pajak terendah sebesar 30% untuk sedan dengan kapasitas mesin 1.500 cc ke bawah. Pajak tertinggi dikenai untuk sedan bermesin bensin di atas 3.000 cc dan diesel 2.500 cc sebesar 75%.

 

“Jika pajak dikurangi semestinya pasar domestik tumbuh dan daya saing ekspor lebih kuat. Ingat, keunggulan Indonesia hanya ada di pasar domestiknya saja,” ucap Bob.

 

Negeri Garuda, menurut dia, sebetulnya tak terlalu menggiurkan bagi prinsipal otomotif, baik dari segi iklim investasi, stabilitas politik, ketenagakerjaan, maupun perekonomian. Produsen asal Jepang berbondong mengalirkan kapital ke Indonesia lebih karena potensi pasar domestik.

 

Pada sisi lain Gaikindo merasa PPnBM sedan terutama sedan kecil perlu dipangkas guna menekan harga jual. Sedan berkapasitas mesin kurang dari 1.500 cc dipajaki 30% sedangkan mobil serbaguna (MPV) dengan kapasitas mesin serupa cuma 10%.

 

“Kalau mau menaikkan volume penjualan sedan, pajak dikurangi,” tutur Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto kepada Bisnis secara terpisah. “Ujung targetnya adalah bagaimana Indonesia bisa mengekspor sebanyak-banyaknya”.

 

Gaikindo mengklasifikasikan pasar sedan ke dalam tujuh segmen. Mulai dari mini sedan, small sedan, medium sedan, high-lower sedan, high-upper sedan, sport sedan, dan sedan taksi. Sumbangsih terbanyak berasal dari segmen medium sebesar 21,13% terhadap total penjualan.

 

Persentase itu berlaku untuk penjualan selama Januari – Mei 2014 sejumlah 11.077 unit. Dari angka ini sedan kelas menengah berkontribusi 2.341 unit secara wholesales. Segmen terlaris setelahnya adalah sedan mini laku 1.955 unit selanjutnya adalah sedan kecil yang terjual 1.508 unit.

 

“Ekspor otomotif bisa meningkat kalau kita bisa ekspor sedan, tidak hanya MPV terus. Volume sedan harus naik, kalau naik barulah prinsipal otomotif berminat memanufaktur sedannya di Indonesia,” ujar Jongkie.

 

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan nilai ekspor produk otomotif pada 2014 – 2015 bertumbuh sekitar 3,5% - 4,5%. Realisasi pertumbuhan di lapangan diproyeksikan bisa mencapai level 10%.

 

Sepanjang tahun lalu ekspor produk otomotif menghasilkan US$4,4 miliar. Dengan target pertumbuhan hingga 4,5%, maka ekspor tahun ini setidaknya mencapai US$4,5 miliar - US$4,6 miliar. Pada tahun lalu negara utama tujuan ekspor adalah Thailand, Arab Saudi, Filipina, Jepang, dan Malaysia.

 

Setiap negara tersebut berkontribusi 6,2% dari Thailand, 4,02% dari Arab Saudi, Filipina menyumbang 9,23%, Jepang 0,74%, dan Malaysia 4,02%. Adapun lima besar negara utama tujuan utama ekspor pada tahun ini tak ubahnya seperti tahun lalu.

 

 

Wholesales Sedan 2014 (Unit)

-------------------------------------------------

Segmen                               Mei                        Jan – Mei

Mini sedan                          400                         1.955

Small sedan                        266                         1.508

Medium sedan                  608                         2.341

High-lower sedan            118                         749

High-upper sedan            25                           162

Sport sedan                        23                           226

Taksi                                      850                         4.137

 

Sumber: Gaikindo, diolah

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper