Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Industri Otomotif, Ekspor CKD Toyota Digenjot

Pemerintah tengah giat mendorong perkembangan industri otomotif agar dapat meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah giat mendorong perkembangan industri otomotif agar dapat meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Salah satunya, yakni melalui ekspor kendaraan produksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), baik dalam bentuk utuh atau completely built up (CBU), maupun dalam bentuk terurai atau completely knock down (CKD).

“Industri otomotif merupakan salah satu industri yang prospektif untuk terus dikembangkan dalam rangka meningkatkan daya saing produk dan pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi pada nilai ekspor dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak pada peresmian ekspor CKD Toyota di Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Toyota meningkatkan ekspor komponen kendaraan dengan meresmikan ekspor CKD yang telah mencapai kontainer ke-100.000 di pabrik TMMIN Sunter I, Jakarta. Sejatinya, aktivitas ekspor TMMIN telah berlangsung sejak 1988, tapi baru dilakukan secara besar-besaran mulai 2004.

Produk yang diekspor terdiri dari kendaraan terurai, komponen kendaraan, mesin utuh, komponen mesin, serta alat bantu produksi seperti die dan jig.

Peresmian ekspor tersebut turut dihadiri pula oleh Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat dan Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia, M. Nonami.

Berdasarkan data Toyota Indonesia, kendaraan Toyota yang diproduksi Indonesia, baik dalam bentuk kendaraan maupun suku cadang, telah tersebar ke 69 negara dan memberikan kontribusi sebesar 80% dari total ekspor kendaraan Indonesia ke dunia.

Pada 2013, ekspor kendaraan Toyota Indonesia mencapai 136 ribu unit dan ditargetkan meningkat jadi 260 ribu unit dengan perkiraan nilai sebesar US$3,14 miliar pada 2016.

Sementara itu, nilai impor kendaraan Toyota ke Indonesia pada 2016 yang diperkirakan mencapai US$2,45 miliar diharapkan dapat berkontribusi terhadap surplus neraca perdagangan sebesar US$691 juta.

Pada 2013, total ekspor produk otomotif Indonesia mencapai nilai US$4,43 miliar. Total nilai ekspor produk otomotif Indonesia pada periode 2009-2013 mengalami tren positif sebesar 28,35%.

Adapun lima besar negara tujuan ekspor otomotif Indonesia pada 2013 adalah Thailand, Arab Saudi, Filipina, Jepang, dan Malaysia.

Sedangkan, nilai ekspor produk otomotif Indonesia periode Januari-Maret pada 2014 mencapai US$1,25 miliar atau meningkat sebesar 13,09% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai US$1,11 miliar.

Nilai ekspor produk otomotif Indonesia pada 2014-2015 ditargetkan meningkat 3,5%-4,5% dengan target nilai sebesar US$4,5-4,6 miliar.

Namun, nilai ekspor tersebut diyakini dapat meningkat hingga 10%. Beberapa negara yang menjadi target peningkatan ekspor produk otomotif antara lain Thailand (6,2%), Arab Saudi (4,02%), Filipina (9,23%), Jepang (0,74%), dan Malaysia (4,02%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper