Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Perlu Terus Perbaiki Iklim Investasi

Pasar otomotif Asean melemah selama 4 bulan pertama tahun ini terimbas konflik politik di Thailand. Kendati demikian Indonesia perlu terus berbenah kalau ingin mempertahankan diri sebagai pemimpin market Asia Tenggara.

Bisnis.com, JAKARTA—Pasar otomotif Asean melemah selama 4 bulan pertama tahun ini terimbas konflik politik di Thailand. Kendati demikian Indonesia perlu terus berbenah kalau ingin mempertahankan diri sebagai pemimpin market Asia Tenggara.

Ketua Dewan Pengawas Asean Competition Institute (ACI) Soy M. Pardede mengatakan salah satu yang sulit dikejar dari Negeri Gajah Putih adalah efisiensi. “Daya saing Thailand lebih tinggi karena industri komponen pendukung pabrikan otomotif lebih maju,” kata Bisnis, Kamis (12/6/2014).

 Dia mencontohkan program kendaraan bermotor hemat bahan bakar dan harga terjangkau (KBH2) dengan banderol kurang dari Rp95 juta per unit sebelum pajak (off the road). Kendatipun harganya terjangkau keberadaan mobil ini dinilai belum menunjukkan efiensi industri otomotif.

 Harga yang relatif murah dibandingkan tipe mobil lain itu diperoleh dengan sokongan pemangkasan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Artinya, kendaraan ini memenuhi label harga terjangkau bukan karena keberhasilan efisiensi produsen berkat kuatnya pasokan dari industri komponen.

 Sejatinya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mewajibkan pemenuhan konten lokal di atas 80% secara bertahap untuk KBH2. Kebijakan ini diharapkan bisa mendorong geliat bisnis produsen komponen otomotif di dalam negeri.

 Namun aturan tersebut dinilai tak berarti selama produsen asal Jepang leluasa mengimpor, sehingga malas cari pasokan dari domestik. Kerja sama Indonesia dengan Negeri Sakura dinaungi Indonesia-Japan Economic Partnership (IJEPA).

 “Di otomotif, investasi besar yang masuk dari Jepang, Jepang dimungkinkan impor komponen baik dari Jepang maupun Thailand dengan bea masuk diturunkan. Jadi industri RI tak punya pasar ke Jepang,” ucap Soy.

Asean Automotive Federation (AAF) mencatat total penyusutan pasar mobil selama Januari – April mencapai 12,9%. Kondisi ini terpengaruh kinerja industri otomotif Thailand yang merosot hingga 43,1%. Sejak permulaan Tahun Kuda 2014 pamor Negeri Gajah Putih kalah dari Negeri Garuda.

Pelemahan pasar sepeda motor tak separah mobil karena hanya anjlok 1,5%. Kendati Indonesia sebagai pemimpin pasar bertumbuh, tetapi negara anggota Asean lain cenderung susut. Penurunan pasar kuda besi dialami Malaysia 16,5%, Singapura 22%, dan Thailand 21,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : News Writer
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper