Bisnis.com, BEKASI—Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menilai program kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) terbilang sukses merangsang kinerja ekspor otomotif nasional. Tolak ukurnya ialah realisasi ekspor mobil murah Toyota dan Suzuki.
"Ekspor KBH2 ini membuktikan produk kita berkualitas baik. Secara keseluruhan kendaraan roda empat buatan Indonesia diekspor ke 84 negara," ucap Hidayat saat peresmian ekspor KBH2 Suzuki Karimun Wagon R, di Bekasi, Kamis (5/6/2014).
PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) selaku pabrikan Suzuki memasok 1.200 unit mobil mungil tersebut ke Pakistan selama fase awal. Jumlah ini akan meningkat jadi 1.500 unit per bulan, setara dengan 20.000 unit selama tahun fiskal 2014.
Di awal tahun ini, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) lebih dulu mengekspor KBH2 Astra-Toyota Agya ke Filipina dengan nama Wigo. Suzuki tetap menggunakan nama Wagon R, hanya menghilangkan sebutan "Karimun" di depannya.
Kementerian Perindustrian mencatat sepanjang tahun lalu Indonesia mengekspor 170.000 mobil utuh, naik 36% dari 125.000 unit pada 2012. Adapun rangkaian mobil terurai laku 105.000 unit dari 100.000 unit, tumbuh 5% dari 100.000 unit pada 2012.
Ekspor otomotif ditargetkan terus meningkat jadi 200.000 unit mobil utuh dan 110.000 unit terurai pada tahun ini.
"Untuk meningkatkan produksi yang akan diekspor butuh pengembangan teknologi dan pendalaman struktur industri, ini akan kami dorong terus agar Indonesia jadi basis produksi otomotif," tutur Hidayat.
Pemerintah dalam hal ini Kemenperin mengakui pengembangan industri di dalam negeri lebih cepat dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur transportasi.