Bisnis.com, JAKARTA -- Selama ini Toyota tak pernah menjawab spesifik soal rencana make up si mobil serbaguna kelas bawah Avanza pada tahun ini. Kenyataannya produsen mobil asal Jepang itu siap memasarkan seri Avanza Luxury mulai besok, Senin (2/6/2014).
Bisa jadi kehadiran varian termewah low multi purpose vehicle (LMPV) tersebut untuk menyiasai impitan persaingan dengan merek Jepang lain. Perlu ada inovasi dan penyegaran yang dilakukan PT Toyota Astra Motor (TAM) demi mempertahankan pamor Avanza.
Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samulo bungkam ketika Bisnis memintainya konfirmasi detil soal Avanza Luxury.
Agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota itu khawatir jika penjelasan soal Luxury bakal memicu sentimen negatif untuk bisnis prinsipal.
“Nanti semua akan kami jawab pada hari Senin (2/6) termasuk soal kenapa kami luncurkan Avanza Luxury ini sekarang,” katanya kepada Bisnis, Minggu (1/6/2014).
Informasi yang beredar, Luxury akan dibanderol Rp4 juta lebih mahal dari varian tertinggi yang ada sekarang, yakni Toyota Avanza Veloz. Tapi Rahmat pun tak mengkonfirmasi spesifik mengenai kabar tersebut.
Laman daring resmi Auto2000 menulis tipe termahal Avanza 1,5 L G bertransmisi manual kini dijual Rp186,1 juta.
Sedangkan varian Avanza Veloz tertinggi tipe 1,5 L bertransmisi otomatis dibanderol Rp203,7 juta.
Sejauh ini Avanza tetap bercokol pada urutan pertama LMPV terlaris di dalam negeri.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat selama 4 bulan pertama tahun ini mobil multifungsi kelas bawah itu laku 62.453 unit (wholesales) setara 46,7% pasar LMPV.
Sebelum memasuki Tahun Kuda, segmen kendaraan serbaguna kelas bawah dihuni 8 pemain.
Sejak awal tahun ini bertambah jadi 9 seiring kehadiran Honda Mobilio.
Kompetisi menjadi lebih ketat mengingat LMPV anyar ini langsung bertengger di posisi kedua setelah Avanza dengan penjualan 25.867 unit.
Kendati demikian, TAM tetap percaya diri Avanza merupakan LMPV paling cocok bagi kebutuhan masyarakat dan kondisi jalan di Indonesia.
ATPM menilai persaingan justru membuat pasar semakin berwarna sehingga konsumen punya banyak pilihan.
"Kami terus melakukan survei agar bisa menangkap timing yang tepat untuk melakukan baik face lift, minor change, atau model baru," ujar Rahmat.