Bisnis.com, JAKARTA - Belanja kuda besi dari luar negeri pada Januari-April 2014 susut 28,06% terhadap periode yang sama tahun lalu. Artinya keseluruhan impor selama kurun waktu tersebut berjumlah 10.443 unit.
Ketua Bidang Niaga Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI) Sigit Kumala menyatakan pembelian kuda besi dari luar negeri biasanya mengikuti fluktuasi permintaan pasar. “Masalahnya, sekarang-sekarang ini negara pengekspor kadang tak tepat janji seperti Thailand terpengaruh iklim politik,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (22/5/2014).
Asosiasi produsen kuda besi mencatat Kawasaki paling banyak melakukan pembelian motor dari luar negeri sebanyak 7.789 unit. Jumlah ini setara 74,59% total impor dengan rerata pembelian bulanan berkisar 2.000 unit.
Selain Kawasaki, ada Honda dan Suzuki yang juga membukukan impor masing-masingnya 2.530 unit dan 124 unit. Volume impor ketiga merek ini berjumlah 2.759 unit khusus bulan lalu, terdiri dari Kawasaki 2.153 unit, Honda 516 unit, dan Suzuki 90 unit.
Sumber impor, imbuh Sigit, mayoritas berasal dari Asean berupa sepeda motor sporty. “Kalau motor bebek dan skuter sudah bisa diproduksi di dalam negeri,” ucapnya.
Kawasaki, Honda, dan Suzuki membeli 14.516 unit sepeda motor pada Januari – April 2013. Rincinya, Kawasaki mengimpor 7.996 unit, Honda 6.055 unit, dan Suzuki 465 unit. Total perolehan di bulan keempat 4.957 unit.