Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Ban Perluas Pasar Ekspor di Eropa

Pabrikan si karet bundar di dalam negeri mulai merambah pasar ekspor baru ke sejumlah negara pecahan Uni Soviet, seperti Kazakhstan dan Turkmenistan. Ada juga beberapa negara pecahan Yugoslavia.
Ban produksi Indonesia rambah pasar Kazakhstan dan Turkmenistan/JIBI
Ban produksi Indonesia rambah pasar Kazakhstan dan Turkmenistan/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Pabrikan ban di dalam negeri mulai merambah pasar ekspor baru ke sejumlah negara pecahan Uni Soviet, seperti Kazakhstan dan Turkmenistan. Ada juga  beberapa negara pecahan Yugoslavia.

Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Azis Pane menyatakan perluasan pasar dilakukan untuk mendongkrak kinerja ekspor. Sepanjang tahun ini asosiasi menargetkan pendapatan ekspor senilai US$1,5 miliar.

“Kami berusaha mencari pasar baru, salah satunya Ukraina lalu ada negara-negara pecahan Uni Soviet dan Yugoslavia. Mereka kurang pasokan ban. Tapi, ekspor ke sana masih kecil,” katanya kepada Bisnis, Selasa (13/5/2014).Sepanjang triwulan pertama tahun ini penjualan ban kendaraan bermotor roda 4 ke luar negeri secara kuantitas meningkat secara year-on-year (YoY). Petumbuhannya mencapai 2,27% menjadi 7,4 juta unit dari 7,2 juta unit selama kuartal pertama tahun lalu.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan realisasi nilai ekspor yang susut 9,3% ke level US$243,7 juta dari US$268,8 juta. Penjualan ke luar negeri terdiri dari ban passenger car radial (PCR) serta bias untuk kendaraan niaga. 

Ekspor ban PCR yang biasa dipakai untuk kendaraan penumpang selama 3 bulan pertama tahun ini berjumlah 6.617.874 unit setara dengan US$212,2 juta. Sedangkan ban bias laku 778.480 unit menghasilkan US$31,5 juta.

“Pasar ekspor utama sejauh ini ke Timur Tengah mencapai sekitar 70% hingga 80%. Sisanya dikirim ke Amerika Serikat dan negara-negara lain,” ucapnya.

Realisasi ekspor triwulan kedua diramalkan tumbuh 2% - 3% terhadap kuartal pertama. Ini terdorong peningkatan kebutuhan ban pengganti dari konsumen di Timur Tengah. Ban made in Indonesia menguasai sekitar 13% pasar di kawasan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper