Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah LCGC Minum BBM Subsidi, Ukuran Nozzle di SPBU akan Diubah

Kementerian Perindustrian dan Pertamina sepakat mengubah ukuran nozzle di SPBU untuk disesuaikan dengan lubang tangki bahan bakar LCGC.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian dan PT Pertamina (Persero) sepakat mengubah ukuran nozzle di stasiun pengisian bahan bakar umum untuk disesuaikan dengan lubang tangki bahan bakar mobil hemat bahan bakar dengan harga terjangkau (low cost and green car/LCGC).

Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan polemik tentang LCGC yang dianggap meningkatkan penggunaan BBM bersubsidi.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pihaknya tengah menyiapkan aturan teknis untuk pengisian BBM mobil LCGC.

Menurutnya, semua sistem yang direncanakan untuk menjalankan program ini sudah berjalan dengan baik. Hanya saja, masalah penggunaan BBM nonsubsidi sering dipersoalkan oleh banyak pihak.

“Tadi saya sudah bicara dengan Dirut Pertamina Karen Agustiawan, dia sudah sepakat untuk mengubah nozzle. Nanti saya mau pertemukan dia dengan Gaikindo dan APM [agen pemegang merek] untuk bicara secara formal bagaimana dijalankannya nanti,” kata Hidayat di Kemenperin, Senin (14/4/2014).

Secara teknis, nozzle akan disesuaikan dengan lubang tangki bensin mobil LCGC. Produsen mobil LCGC sendiri juga akan diwajibkan membuat lubang tangki bensin yang sesuai dengan BBM nonsubsidi.

“Kalau produk yang sudah di pasaran ya sudah, ke depan produksi mobil LCGC selanjutnya akan disesuaikan,” kata Hidayat.

Dia meyakini cara ini cukup efektif untuk menyelesaikan masalah yang selama ini ramai diperbincangkan. Ketika ditanya, apakah memungkinkan PPnBM ini dicabut bila tak ada solusi soal penggunaan BBM bagi mobil LCGC, Hidayat mengatakan pengenaan PpnBM ini membuat produsen lebih mandiri dan meningkatkan investasi di dalam negeri.

“PPnBM itu kan diberikan kepada pembelinya, kalau produsennya itu membayar semua kewajibannya. Jadi, kompensasi pembeli dikasih PPnBM, si produsen disuruh membuat industri di sini agar mandiri, agar menarik, dari fiskal cukup bagus,” ujar Menperin.

Bahkan, kata Hidayat, sejak awal Kementerian Keuangan tidak keberatan dengan pemberian insentif PPnBM kepada LCGC. “Sebab dia tahu, dengan PPnBM dibebaskan akan merangsang produsen bangun industri, itu akan menambah pajak.”

Sebagai program nasional, LCGC ditujukan mewujudkan kekuatan industri otomotif yang tangguh. Oleh sebab itu, pemerintah menjamin pasar bagi LCGC dengan menghapus PPnBM untuk dinikmati konsumen. Sejak dirancang dan dirilis, LCGC sudah diperhitungkan secara nasional.

Saat ini, mobil LCGC yang diproduksi Astra, yakni Ayla (ADM) dan Agya (Toyota), menurut Hidayat, telah menerapkan standar tersendiri untuk produknya.

Standar itu yakni ukuran lubang tangki BBM yang dibuat lebih kecil dari biasanya. Hal itu sebagai pengingat bagi konsumen LCGC Astra agar mengonsumsi BBM nonsubsidi.

"Mereka sudah mengantisipasi dari awal. Tadinya, mereka mau mempublikasikan itu sebagai standar LCGC Astra. Tapi, tidak jadi sampai akhirnya muncul soal BBM ini. Saya bilang, bagaimana supaya itu bisa diterapkan semua, mereka bilang akan dibicarakan.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler