Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Otomotif: Cermatlah Pilih Ban Motor

Banyak merek dan ukuran ban yang tersedia dipasaran dengan pilihan kembangan atau pattern berbeda-beda. Sebaiknya, jangan mudah kepincut dengan bentuk alur kembangan semata karena alasan fesyen.

Bisnis.com, JAKARTA--Mendandani penampilan motor sport sah-sah saja. Tapi, sebaiknya Anda lebih cermat untuk komponen yang erat kaitannya dengan keselamatan, seperti ban.

Banyak merek dan ukuran ban yang tersedia dipasaran dengan pilihan kembangan atau pattern berbeda-beda. Sebaiknya, jangan mudah kepincut dengan bentuk alur kembangan semata karena alasan fesyen.

Kepala Pemasaran dan Penjualan PT Michelin Indonesia Bayu Surya Pamugar berpendapat tak sedikit pengguna sepeda motor, termasuk tipe sport, memilih alur kembangan ban hanya dari bentuk saja. Padahal, apa yang dipilih tak sesuai dengan yang dibutuhkan.

“Tidak semua alur kembangan itu menjawab semua kebutuhan dan fungsi ban. Pastikan dulu, si produsen membuat alur itu untuk fungsi atau keindahan tampilan saja,” katanya kepada Bisnis.com, baru-baru ini.

Menurut Bayu, jika sepeda motor dipakai untuk keperluan sehari-hari sebaiknya kesampingkan soal bagus atau tidaknya tampilan kembangan.

Utamakan fungsi alias pilih yang alurnya cocok untuk pemakaian sehari-hari.

Pattern dibentuk dengan merujuk kepada beberapa fungsi. Paling utama menghindari ban mengapung atau Aqua Planning Phenomenon (APP).

Dalam hal ini, kembangan berfungsi untuk jalur pembelah air. Fungsi lainnya ialah melepas panas dan terakhir barulah sebagai fesyen.

“Jika daily user membeli ban karena kembangannya bagus pada akhirnya nanti tidak mendapat manfaat dari segi fungsinya,” ujar Bayu.

Selain itu, perhatikan pula kondisi jalan yang kerap dilewati. Misalnya, jalanan basah, kering, bergelombang dan atau lebih dibutuhkan untuk berakselerasi dalam kecepatan tinggi.

Jika curah hujan sedang tinggi sebaiknya cari ban berkompon lembut karena daya cengkeramnya lebih maksimal.

Resikonya, ban berkompon lembut lebih cepat habis. Jika Anda menggunakan tipe kompon yang keras meski usianya bertahan lebih lama tetapi licin untuk jalanan basah.

Bagaimanapun usia pakai ban sangat tergantung dengan teknik pengereman Anda. 

Setelah menentukan ban yang akan dipakai lakukanlah pengisian angin mengikuti saran pabrikan dan disesuaikan dengan cuaca sehari-hari.

Ketika musim hujan seperti sekarang, agar cengkraman ban ke permukaan jalan lebih efektif sebaiknya turunkan tekanan sekitar 5 psi.

Tetapi, kalau angin ban yang Anda pakai kempis tapi dipakai melaju di jalanan kering bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar lebih boros.

Atau, isikan angin sesuai tekanan normal saja untuk ban depan 28 - 30 psi dan 32-34 psi di belakang.

“Tekanan angin itu nomor satu. Kalau kurang pasti ban cepat habis. Jika kelebihan tekanan, bannyapun akan terasa lebih lincin dan performanya tak maksimal,” ucap Bayu.

 Hal lain yang sering luput dari perhatian pengendara adalah lupa mencuci ban. Padahal, ini penting untuk dilakukan setelah ban menginjak bahan kimiawi di perjalanan.

Soalnya, senyawa kimia bisa mempengaruhi struktur ban itu sendiri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper