Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPnBM MOBIL MEWAH: Pasar Merosot atau Bergeser?

Rencana pemerintah menaikkan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) berupa mobil 3.000 cc ke atas disikapi beragam. Ada agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang meramalkan penurunan penjualan tapi yang lain justru memproyeksi adanya pergeseran minat pasar kepada kendaraan 3.000 cc ke bawah.
New BMW M5 saat peluncuran di Jakarta, Selasa (19/11/2013)/Bisnis-Endang Muchtar
New BMW M5 saat peluncuran di Jakarta, Selasa (19/11/2013)/Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Rencana pemerintah menaikkan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) berupa mobil 3.000 cc ke atas disikapi beragam.

Ada agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang meramalkan penurunan penjualan, akan tetapi yang lain justru memproyeksi adanya pergeseran minat pasar kepada kendaraan 3.000 cc ke bawah.

PT Grandauto Dinamika misalnya, ATPM Jaguar dan Land Rover ini meyakini penjualan tetap aman kendati PPnBM naik menjadi 125%. Sebab, potensi menurunnya volume penjualan  akan tertopang pertumbuhan produk bermesin kurang dari 3.000 cc.

Chief Operating Officer PT Grandauto Dinamika Darwin Maspolim mengatakan ATPM akan lebih fokus memasarkan kendaraan bermesin di bawah 3.000 cc. "Di Jaguar dan Land Rover, kami juga punya line up produk di bawah 3.000 cc. Ke depan, kami akan lebih fokus ke cc yang di bawah itu," tuturnya kepada Bisnis.com, Sabtu (15/2/2014).

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan merek Jaguar dari pabrikan ke diler (wholesales) sepanjang tahun lalu berjumlah 56 unit. Sedangkan wholesales Land Rover berkisar 94 unit.

Sedan Jaguar terbanyak diminati konsumen domestik ialah model XF A/T terjual 36 unit dan XJ A/T sekitar 18 unit, sisanya Jaguar S A/T 2 unit. Sedangkan Land Rover terlaris ialah Evoque (4x4) sejumlah 69 unit dan Defender M/T diesel (4x4) 12 unit.

Selazimnya merek-merek mobil mewah, penjualan Jaguar dan Land Rover memang tak banyak secara kuantitas. Betapa tidak, produk sekelas mereka cuma terjangkau bagi masyarakat kelas atas alias orang kaya.

"Koreksi nilai PPnBM tidak akan berefek banyak dalam upaya mengurangi volume impor [mobil utuh]. Sebab, para pembeli akan switch ke mobil dengan cc lebih kecil. Mesin di atas 3.000 cc penjualannya akan merosot tapi di bawah itu meningkat," ucap Darwin.

Grandauto Dinamika memproyeksikan wholesales Jaguar maupun Land Rover bisa merosot hingga 50% lantaran harga jualnya melambung sekitar 35% - 40%. Tetapi, varian produk bermesin kurang dari 3.000 cc akan tumbuh untuk mengimbanginya.

Sementara itu, PT Garansindo Inter Global meramalkan penjualan bakal turun hingga 50% karena PPnBM melonjak. Proyeksi ATPM Chrysler, Dodge, Jeep dan Fiat ini khususnya untuk si legendaris sport utility vehicle (SUV) 4x4 Jeep Wrangler.

Chief Marketing Officer PT Garansindo Inter Global Rieva Muchsin memastikan permintaan Jeep bakal turun jika pajak naik. "Penjualan kami akan turun sampai 50% dari realisasi 1.200 unit pada 2013," katanya.

Menyoal berapa persen lonjakan harga jual jika PPnBM menjadi 125%, Garansindo Inter Global enggan menjawab. Tapi, dipastikan nilai pajak kendaraan bakal melonjak Rp200 - Rp300 juta per unit.

ATPM berupaya mengantisipasi penurunan penjualan dengan lebih memelihara hubungan dengan pelanggan bersifat layanan purnajual. Misalnya, bekerja sama dengan komunitas pencinta Jeep, Chrysler, maupun Dodge untuk mensosialisasikan teknik berkendara yang tepat.

Selain itu, Garansindo Inter Global juga hendak menambah jaringan penjualan 5 hingga 7 outlet mayoritas berlokasi di DKI Jakarta. Kini, ATPM memiliki 23 unit diler resmi Chrysler, Jeep, dan Dodge. "Tambah outlet akan lebih fokus pada fasilitas aftersales, seperti bengkel dan service," ucap Rieva.

Demi mendongkrak volume penjualan diberikan pula diskon untuk setiap varian produk melalui pameran awal tahun, salah satunya berlokasi di atrium Senayan City. Potongan harga ini berkisar antara Rp60 juta - Rp75 juta.

Direktur Jenderal Industri Unggulan berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi menyatakan pihaknya telah mensosialisasikan rencana penaikan PPnBM mobil penumpang di atas 3.000 cc kepada ATPM. “Para ATPM bisa memaklumi dan mengerti," katanya.

Rencana penaikan PPnBM dari 75% menjadi yang tertinggi 150% bergulir sejak pertengahan tahun lalu tapi sampai sekarang tak kunjung dilakukan. Kebijakan ini dilakukan pemerintah untuk menekan volume impor kendaraan secara utuh yang mencapai 154.014 unit pada 2013.

Peraturan Pemerintah (PP) No. 41/2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah menyatakan kendaraan bermotor yang dikenai PPnBM sebesar 75% adalah kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api berupa sedan atau station wagon dengan kapasitas isi silinder lebih dari 3.000 cc.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper