Bisnis.com, BANGKOK - Produsen mobil Honda meramalkan penjualan produknya di Thailand bakal merosot 15,6% menjadi 180.000 unit pada 2014. Ini sejalan dengan pelemahan pasar otomotif domestik yang diperkirakan anjlok ke level 1,13 juta unit.
Wakil Presiden Eksekutif Pitak Pruittisarikorn mengatakan berkurangnya permintaan kendaraan di Negeri Gajah Putih terjadi setelah kebijakan pengurangan pajak kendaraan berakhir pada 2012, serta terpengaruh gejolak politik dalam negeri.
“Honda mengamati situasi politik yang terjadi belakangan ini. Hasilnya, cuma ada beberapa konsumen saja yang mampir ke diler Honda sehari-harinya,” tuturnya mengutip bangkokpost.com, Jumat (24/1/2014).
Secara umum, penjualan mobil tahun lalu di Thailand mencapai 1,32 juta atau turun 7,48% year-on- year (YoY). Tapi, Honda terbilang beruntung karena tetap mendulang pertumbuhan 24,5% menjadi 213.155 unit.
Perusahaan otomotif asal Negeri Sakura itu mengklaim penguasaan 32,4% atas market kendaraan penumpang 657.950 unit. Di segmen ini, Honda baru memasarkan generasi ke-4 subkompak City 1,5L seharga 550.000 – 749.000 Baht, kemarin.
Secara umum, Federation of Thai Industries (FTI) memproyeksi industri otomotif tetap lebih bertumpu kepada ekspor ketimbang penjualan domestik. Pasalnya, market dalam negeri melemah terpengaruh gejolak politik yang terjadi.