Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Sepeda Motor Pada 2014 Masih Menggiurkan

Sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) sepeda motor menatap pasar otomotif 2014 cukup menjanjikan. Kendati makro ekonomi domestik tak begitu sehat, tetapi kendaraan roda dua diperkirakan tak kelihangan pamor.
/Bisnis.com
/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) sepeda motor menatap pasar otomotif 2014 cukup menjanjikan. Kendati makro ekonomi domestik tak begitu sehat, tetapi kendaraan roda dua diperkirakan tak kelihangan pamor.

GM Pemasaran dan Pengembangan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya mengakui tantangan pada tahun depan lebih besar. Selain meneruskan iklim perekonomian tahun ini, industri otmotif harus siap menghadapi gejolak politik jelang pemilu.

"Bicara tahun depan, [tekanan muncul] khususnya pada semester pertama. Dolar masih tinggi, bunga masih tinggi, dan ada pemilu. Itu akan membuat market sedikit stuck," tutur Yohan kepada Bisnis, Kamis (26/12/2013).

Kondisi tersebut diramalkan justru mendongkrak permintaan sepeda motor. Asumsinya, gejolak perekonomian di dalam negeri akan berimbas kepada biaya transportasi terutama bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan umum.

Di tengah situasi macam itu maka orang cenderung berusaha mencari alternatif yang lebih terjangkau. "Orang tetap butuh transportasi murah, yang masih cukup murah ya motor. Ada kendala sekaligus tantangan," ucap Yohan.

Sementara itu, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menilai pengaruh pesta demokrasi tahun depan tak sampai membuat pasar otomotif roda dua anjlok. Pasalnya, agen pemegang merek akan berlomba mengeluarkan model baru demi mempertahankan roda bisnis.

"KMI tak yakin pemilu akan berpengaruh besar. Dulu juga ada pemilu tapi tak besar pengaruhnya. Tak sampai pasar drop," kata Deputy Department Head Sales & Promotion KMI Dewi Septianti.

Sementara itu, bagi PT Yamaha Motor Indonesia (YMI) industri sepeda motor tetap potensial pada 2014. Tapi terlalu dini untuk menetapkan proyeksi performa bisnis 2014 sekarang.

"Intinya bisnis kami akan tetap berkembang tapi belum bisa [mematok angkanya] karena banyak faktor [yang dipertimbangkan]. Terlalu dini. Secara internal kami belum bisa buka," ujar Eko Prabowo, GM Promotion & Community Development YMI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler