Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Motor Sulit Melaju, Terganjal Produk Lokal Negara Tujuan

Sumbangsih ekspor sepeda motor tak pernah signifikan karena prinsipal memiliki basis produksi di setiap negara.

Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor sepeda motor tidak pernah naik signifikan, karena prinsipal memiliki basis produksi di setiap negara, terutama di negara berkembang.

Selama 10 bulan pertama 2013, ekspor dari Indonesia baru 24.812 unit setara 0,38% terhadap total penjualan motor 6.530.079 unit.

Gunadi Sinddhuwinata, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menjelaskan kebutuhan domestik lazimnya dipenuhi dari pabrik yang ada di negara bersangkutan, dan pembelian dari negara lain hanya sebagai pelengkap.

“Produsen motor di mana-mana sudah punya pabrik. Ekspor kita kan tujuannya sesama ke negara berkembang dan hanya untuk produk di bawah 250 cc, jadi ya tidak besar jumlahnya,” katanya kepada Bisnis, Selasa (12/11/2013).

Sementara itu, kebutuhan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa berbeda dengan karakteristik motor yang diproduksi di Tanah Air. Kalau pun terbuka peluang ekspor, sasarannya sesama negara dunia ketiga yang juga mengembangkan basis produksi motor di negaranya.

“Jadi ekspor dari kita itu cuma untuk melengkapi model yang tidak ada di [negara lain],” ujar Gunadi. Seperti halnya produk impor yang masuk ke RI, umumnya hanya melengkapi permintaan yang tak bisa dipenuhi dari dalam negeri, seperti motor kelas premium.

Deputi General Manager Division PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya membenarkan itu. Honda misalnya, imbuhnya, memiliki perwakilan di masing-masing negara yang menjadi target bisnis prinsipal pusat di Jepang. Pencapaian tertinggi ekspor AHM pada tahun ini diperkirakan hanya sampai 3.700 – 3.800 unit.

“Kebanyakan ekspor dari Indonesia adalah motor bebek dan sport sekitar 80% dari total penjualan [ke luar negeri],” ujarnya. Sedangkan target penjualan domestik tetap dipatok 4,5 juta – 4,6 juta unit. 

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) setali tiga uang dengan AHM. General Manager Marketing dan Pengembangan Bisnis Roda Dua SIS Yohan Yahya menyatakan basis produksi Suzuki di kawasan Asia Tenggara sebetulnya sudah terintegrasi. Masing-masing negara biasanya fokus memroduksi komponen tertentu lantas saling ekspor-impor untuk melengkapi kebutuhan.

Karena itu, umumnya ekspor Suzuki berupa kendaraan terurai (completely knocked down / CKD). Khusus suplai ke Thailand saja yang mayoritas berujud sepeda motor utuh (completely built-up / CBU). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler