Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TAM: Dolar Menguat, Ekspor Mungkin Terdongkrak

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Direktur Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota, PT Toyota Astra Motor (TAM), Johnny Darmawan berpendapat penguatan dolar AS terhadap rupiah membuka peluang untuk mendongkrak volume ekspor kendaraan.

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Direktur Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota, PT Toyota Astra Motor (TAM), Johnny Darmawan berpendapat penguatan dolar AS terhadap rupiah membuka peluang untuk mendongkrak volume ekspor kendaraan.

"Ekspor mobil di Indonesa 60% itu dari Toyota yang terbanyak adalah Toyota Kijang Innova dan Toyota Fortuner," ucapnya, di Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Sejauh ini, merek Toyota merupakan pemain terbesar di industri otomotif domestik. Sedikitnya 60% dari total ekspor mobil asal Indonesia adalah produk Toyota.

Sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap TAM dapat mendongkrak volume ekspornya sebesar 30%. Tapi agaknya hal itu sulit terwujud.

Peningkatan ekspor penjualan TAM memungkinkan tercapai sekitar 20% saja. Kalaupun harus dipaksa lebih dari itu Toyota meminta pemerintah memberikan insentif khusus.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufaturing Indonesia (TMMIN) Masahiro Nonami menyatakan selama Januari - Juni 2013 jumlah ekspor sebanyak 61.225 unit kendaraan utuh atau CBU. Jumlah ini setara dengan 72,6% dari total ekspor mobil CBU asal Indonesia.

"Ekspor kami harapkan tumbuh sekitar 7% dari kondisi pada periode yang sama tahun lalu. Komitmen kami untuk terus meningkatkan volume ekspor," tuturnya.
Dengan asumsi tersebut maka pada akhir tahun ekspor Toyota diperkirakan menjadi 122.448 unit dari 114.504 unit pada 2012.

Kuantitas Fortuner sejumlah 22.435 unit setara dengan 37% dari jumlah total ekspor merek Toyota, porsi Kijang Innova sebesar 16% yakni 9.783 unit. Sekitar 47% lainnya berupa ekspor Avanza, Rush, dan Town Lite.

"Bisa disimpulkan dari produksi TMMIN sekitar 88.000 unit, sekitar 40% diantaranya untuk tujuan ekspor. Kami antusias untuk berkontribusi di Indonesia melalui manufakturing kendaraan," kata Nonami. Selama semester I, TMMIN membukukan ekspor US$851,9 juta atau naik 6,1% dibandingkan dengan semester I/2012.

TMMIN juga menjual unit kendaraan terurai untuk dirakit di negara tujuan atau completely knock down serta komponen mesin kendaraan lainnya. Selama 6 bulan pertama 2013, TMMIN mengekspor 18.000 unit komponen mobil terurai ke 6 negara dan sedikitnya 30 juta unit komponen ke 16 negara. Sedangkan ekspor mesin utuh ke 12 negara sebanyak 28.000 unit. Khusus ke Thailand, TMMIN juga menjual 41 unit komponen mesin silinder.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper