Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TAM Anggap Produksi Mobil 2,3 Juta Unit pada 2019 Realistis

Bisnis.com, JAKARTA--PT Toyota Astra Motor (TAM) menilai analisis Frost & Sullivan Indonesia mampu memproduksi kendaraan bermotor sedikitnya 2,3 juta unit mulai 2019 realistis.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Toyota Astra Motor (TAM) menilai analisis Frost & Sullivan Indonesia mampu memproduksi kendaraan bermotor sedikitnya 2,3 juta unit mulai 2019 realistis.

Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samulo menilai prospek industri otomotif di dalam negeri ke depan cukup baik. Ini disokong sejumlah faktor seperti tumbuhnya warga kelas ekonomi menengah.

"Industri kita didukung pula pertumbuhan ekonomi. Maka kedepan dapat dipastikan pertumbuha otomotif sangat menjanjikan," katanya kepada Bisnis, Rabu (21/8/2013).

TAM merupakan agen tunggal pemegang merek Toyota. Prinsipal mobil asal Jepang itu adalah penguasa sekitar 60% pasar otomotif di dalam negeri.

Menurut TAM, untuk level Asia Tenggara peluang Indonesia membalap Thailand terbuka lebar. Asalkan iklim investasi tetap terjaga serta diiringi kebijakan-kebijakan yang pro industri. Kini kapasitas penjualan otomotif di Thailand sekitar 2,3 unit per tahun sedangkan Indonesia baru di kisaran 1 jutaan.

"Pasar otomotif Indonesia menjanjikan. Selain Indonesia, China, India, dan Thailand juga menjanjikan ke depan," ucap Rahmat.

Untuk pasar kendaraan di Thailand, Frost & Sullivan memprediksi adanya pertumbuhan yang terdorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan, perluasan kapasitas produksi oleh produsen otomotif, maupun peluncuran sejumlah model baru.

Negeri 1000 Pagoda itu diproyeksi tetap mempertahankan dominasi sebagai basis produksi terbesar di Asia Tenggara melalui perluasan kapasitas besar-besaran, peningkatan ekspor dan permintaan domestik, serta sumber daya manusia berkualitas.

Jumlah produksi kendaraan pun di Asean diperkirakan akan tumbuh sebesar 8% untuk periode 2012 - 2019. Dengan begitu kuantitasnya bakal naik menjadi 7,05 juta unit pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper