Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Malaysia Mau Produksi Mobil Listrik Seharga Rp177 Juta

Mobil listrik buatan perusahaanMalaysia, MyKar diklaim akan mampu menempuh jarak 300 kilometer dalam satu kali pengisian sekitar 4 jam.
Tampilan mobil listrik asal Malaysia, MyKar. /EV Innovations
Tampilan mobil listrik asal Malaysia, MyKar. /EV Innovations

Bisnis.com, JAKARTA — Startup asal Malaysia, EV Innovations tengah bersiap produksi massal mobil listrik bernama MyKar. Sejauh ini perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman bersama Malaysia Automotive, Robotics and IoT Institute (MARii) dan System Consultancy Services (SCS).

Mengutip Paultan.org, Jumat (23/4/2021), MyKar yang hendak diproduksi massal mendapatkan peningkatan baterai. Sebelumnya, mobil ini menggendong paket baterai 10 kWh, terdiri dari 32 sel baterai lithium-ion fosfat (LiFePO4) China Aviation Aviation (CALB), dengan kemampuan jarak tempuh sekitar 150 km dan waktu pengisian sekitar tiga jam.

Sementara itu desain baterai anyar menjadi 28,7 kWh, sehingga jarak tempuh naik dua kali lipat menjadi 300 km. Namun hal ini berimbas pada pengisian baterai yang lebih lama, yakni sekitar 4 jam dan juga kenaikan bobot mobil dari 900 kg menjadi 1.016 kg.

Terkait performa, MyKar tidak mengalami revisi, yakni masih 24 kW (32 hp) dan 295 Nm. Namun motor listrik penggerak roda belakang telah disempurnakan.

Versi sebelumnya memiliki kecepatan maksimal 104 km per jam dan 0-100 km per jam selama 16,7 detik. Saat ini kecepatan tertinggi mencapai 140 km per jam, namun tarikan awal lebih lambat yaitu 0-100 km per jam menjadi 18 detik.

MyKar diperkirakan dapat diproduksi lokal dengan harga di bawah RM50 ribu atau sekitar Rp177,1 juta dengan asumsi kurs Rp3.541. 

Kendati mengklaim dapat menjual harga mobil dengan murah, Ketua eksekutif System Consultancy Services (SCS) Datuk Khalilur Rahman Ebrahim menegaskan bahwa EV Innovations tidak ingin mengembangkan MyKar secara komersial. Mobil listrik ini hanya untuk penelitian dan pengembangan sistem EV dan memanfaatkan kendaraan sebagai pengujian.

“SCS tidak tertarik menjual mobil ini. Kami tidak akan memiliki merek untuk itu, dan mobil ini tidak akan pernah disebut MyKar. Kami menjual teknologinya kepada mereka yang tertarik membuat EV, ”katanya.

Perusahaan berharap dapat menarik mitra strategis institusional atau investor ritel perorangan yang ingin terjun ke dunia elektrifikasi, sehingga pengembangan mobil listrik di Malaysia berkembang lebih jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper