Bisnis.com, JAKARTA – Veloxymic Itenas, mobil kimia karya mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional (Itenas) berhasil menduduki peringkat ketiga pada Kompetisi ChemCar 2020 yang diselenggarakan oleh RWTH Aachen Jerman.
Dalam babak final, lima tim yang terpilih berkompetisi secara online. Kelima tim tersebut adalah Tim Veloxymic (Itenas Bandung, Indonesia), De Salzigen TUKCars (TU Kaiserslautern), Steamtruck (RW TH Aachen), Elektrousine (TU Dortmund) dan Otto on Wheels (OvGU Magdeburg).
Kompetisi ChemCar kali ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya akibat pandemic Covid-19. Kompetisi yang sebelumnya direncanakan secara offline di Jerman berubah menjadi online, tetapi perubahan tersebut tidak membuat semangat Veloxymic turun.
Tim Veloxymic yang beranggotakan Nugroho Sentoso, Faishal Hafizh Dinata, Fakhrurrazi Waridi Sidqi, M Alif Akbar Basuki, Fiqri Hadi Hendriyansyah, dan Nurul Ratna Anissa ini diketuai oleh Imat Nur Alim dan dibimbing oleh Dr Riny Yolandha Parapat.
"Harapannya, semoga Veloxymic [Teknik Kimia] Itenas Bandung dapat berprestasi pada kompetisi serupa maupun kompetisi lainnya, serta dapat berkontribusi positif bagi almamater, bangsa dan negara," kata Ketua Tim Veloxymic Imat Nur Alim, dilansir dari Antara, Rabu (11/11/2020).
Nur mengatakan Tim Veloxymic mempersiapkan prototipe mobil yang bergerak karena adanya tekanan gas oksigen dari reaksi kimia yang berbasis pada mobil pertama mereka yaitu Pramakarsa.
Baca Juga
Namun, perubahan regulasi menjadi prototipe mobil yang harus single action/one touch di starting line, maka tim mengubah konsep dari starting menjadi one touch.
Menurutnya, Pramakarsa yang merupakan mobil pertama dari Tim Veloxymic memiliki beberapa tahapan yang harus dilakukan atau lebih dari action/touch pada starting line sehingga Tim Veloxymic perlu memodifikasi mobil mereka.
"Kendala tersebut dapat diantisipasi dengan mengaplikasikan ilmu keteknik-kimiaan khususnya di bidang piping and instrument," katanya. Mereka memasang check valve pada bagian atas reaktor (tempat injeksi reaktan) sehingga dapat menjadi one action di starting line.
Tim Veloxymic Itenas membuktikan bahwa mobil kimia mereka menjadi mobil yang tercepat dalam melaju di race dengan kesalahan yang sangat kecil.
Veloxymic menjadi satu-satunya wakil dari Asia yang berhasil masuk ke babak Final. Babak final ini melibatkan lima tim, empat diantaranya berasal dari universitas terbaik dari Jerman.