Bisnis.com, SEMARANG - PT Eurokars Motor Indonesia selaku agen tunggal pemegang merek mobil Mazda menargetkan penjualan 7.000 unit tahun ini.
Sales, Marketing, and Public Relation Director Eurokars Motor Indonesia (EMI) Ricky Thio mengatakan target itu cukup menantang, sebab penjualan mobil Mazda pada periode Januari-April 2017 tak mencapai 1.000 unit.
Penjualan pada 4 bulan pertama tahun ini yang minim tak terlepas dari masa transisi perpindahan kewenangan agen tunggal pemegang merek Mazda dari PT Mazda Motor Indonesia (MMI) ke PT EMI sejak akhir tahun lalu hingga Februari 2017. Adapun tahun lalu, penjualan Mazda mencapai 5.100 unit.
“Target tersebut cukup menantang bagi kami tapi realistis tercapai. Penjualan masih di bawah 1.000 unit hingga April karena sejak Oktober itu MMI tidak order,” katanya kepada Bisnis.
Untuk merealisasikan target tersebut pihaknya akan memperkuat sumber daya manusia khususnya wiraniaga di jaringan penjualan yang saat ini sudah ada. Sebagai gambaran, saat ini jaringan penjualan Mazda di Indonesia sebanyak 43 outlet.
Menurutnya, saat terjadi transisi dari MMI ke EMI banyak wiraniaga Mazda mengundurkan diri dan saat ini banyak tenaga pemasar baru.
Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan pelatihan tenaga pemasar agar bisa kembali mengangkat brand Mazda di pasar mobil Tanah Air yang diakuinya sempat jatuh karena perpindahaan kewenangan tersebut.
Dia mengatakan EMI belum berencana menambah jaringan penjualan tahun ini hingga awal tahun depan. Menurutnya memperkuat man power lebih diutamakan apa lagi Mazda akan sedikit menggeser image untuk lebih menyasar pasar premium.
Di sisi lain, untuk mendongkrak pasar pihaknya sangat berharap pada produk baru CX 3 di model crossover. Pihaknya pun setelah Lebaran nanti akan kembali menggebrak pasar dengan produk baru di model SUV yaitu CX 5.
Meskipun demikian, untuk pasar Indonesia menurutnya produk yang akan mendominasi penjualan masih pada model hatchbackyakni Mazda 2. Tahun ini kontribusinya diperkirakan mencapai 30% dari total penjualan. Kemudian disusul oleh CX 3 dengan proyeksi kontribusi hingga 20%.
Selain itu, untuk mencapai target itu, dia pun akan getol mempromosikan Mazda di lima kota besar selain Jakarta yaitu Semarang, Medan, Bandung, Makassar dan Surabaya.
Dia menilai ekonomi di Medan dan Makassar serta Sulawesi dan Sumatra pada umumnya akan kembali terdongkrak seiring naiknya harga komoditas.
Adapun Bandung yang dekat dengan Jakarta memiliki potensi daya beli yang tak kalah besar. Sementara Surabaya, kata Ricky, merupakan kota dengan ekonomi terbesar kedua setelah Jakarta, sedangkan Semarang mengalami pertumbuhan ekonomi yang meyakinkan apa lagi provinsi Jawa Tengah sedang diproyeksikan sebagai kawasan industri baru.
Sementara itu, Agus Harjono, Area Manager Jateng dan DI Yogyakarta PT Automobil Jaya Abadi selaku diler Mazda di wilayah tersebut, tahun ini menargetkan penjualan hingga 400 unit.
“Sampai Mei penjualan baru 68 unit karena pasokan tidak ada pada masa peralihan tapi saat ini kami optimistis dan terus melakukan penetrasi pasar melalui pameran, test drive dan promosi apa lagi ada produk baru. Dari target kami tersebut Semarang dan sekitarnya akan berkontribusi sekitar 40% sedangkan Solo dan Yogyakarta masing-masing 30%,” ujarnya.
Dia menambahkan untuk wilayah Jateng dan Yogyakarta penjualan diperkirakan akan didominasi produk CX 3 dengan kontribusi sekitar 25%, CX 5 hingga 20% dan Mazda 2 sekitar 15%. Saat ini di Jateng dan Yogyakarta penjualan Mazda disokong empat jaringan.