Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mercedes E-Class Bermesin Diesel 4 Silinder Mulai Dipasarkan Maret

Untuk pertama kalinya, pabrikan mobil mewah asal Jerman, Mercedes-Benz meluncurkan rangkaian mesin kendaraan diesel bernilai 2,6 miliar euro atau setara US&2,9 miliar sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap teknologi masa depan.
Ilustrasi/Bloomberg
Ilustrasi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk pertama kalinya, pabrikan mobil mewah asal Jerman, Mercedes-Benz meluncurkan rangkaian mesin kendaraan diesel hasil riset bernilai 2,6 miliar euro atau setara US$2,9 miliar sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap teknologi masa depan.

Kehadiran mesin ini sekaligus sebagai pesaing manufaktur Volkswagen AG yang sempat diguncang skandal emisi diesel.

"Mesin dengan 4 silinder tersebut akan terpasang untuk pertama kalinya untuk model sedan E-Class yang akan mulai dijual bulan Maret mendatang," ungkap Bernhard Heil, Head of Powertrain Development Daimler AG, perusahaan induk dari Mercedes-Benz seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (12/2/2016).

Mesin tersebut diklaim menghasilkan 80% emisi nitrogen oksida lebih rendah serta 13% tingkat konsumsi bahan bakar lebih sedikit dibandingkan tipe sebelumnya.

"Mesin teranyar ini akan menentukan strategi mobil diesel kami untuk 10 tahun ke depan. Kami yakin mesin ini akan menarik kepercayaan publik dan kami akan memiliki masa depan yang cerah untuk mesin diesel," terangnya.

Mercedes berencana untuk memasang mesin diesel terbarunya itu di seluruh model miliknya hingga 2019 mendatang setelah memulai proyek tersebut sekitar 4 tahun lalu.

Mesin ini akan sesuai dengan standar terbaru Uni Eropa terkait uji coba kendaraan untuk emisi dan konsumsi bahan bakar.

Perusahaan asal Jerman tersebut tengah bertaruh bahwa sistem tenaga konvensional akan mendominasi pasar otomotif untuk sementara waktu bahkan di tengah industri otomotif yang fokus pada mobil listrik.

"Pengeluran untuk perbaikan mesin diesel yang adal saat ini akan menghasilkan efisiensi biaya dan manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk mesin bertenaga listrik," tegas Heil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper