Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suzuki Dukung Peningkatan Keahlian TK Otomotif

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mendukung peningkatan keahlian bagi calon tenaga kerja di sektor otomotif dari lulusan SMK, universitas, serta balai pelatihan kerja.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG--PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mendukung peningkatan keahlian bagi calon tenaga kerja di sektor otomotif dari lulusan SMK, universitas, serta balai pelatihan kerja.

Davy Jeffry Tuilan, 4W Deputy Managing Director PT SIS mengatakan pada tahun ini pihaknya mendonasikan  sejumlah bantuan berupa mobil, motor, serta mesin OBM untuk sekolah dan lembaga guna mendukung peningkatan keahlian para calon tenaga kerja di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Kami gencar mendonasikan bantuan agar kompetensi calon tenaga kerja di sektor otomotif mampu bersaing lebih baik. Tahun ini, SMK 8 Bandung dipilih karena sebagai sekolah rujukan seluruh Indonesia" ujarnya, Kamis (28/1).

Dia menjelaskan, di Jabar terdapat 15 sekolah dan lembaga yang diberi bantuan, dan secara keseluruhan ada 51 penerima di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, dan Sumatra.

Pihaknya mengharapkan bantuan tersebut bermanfaat untuk mengasah keahlian pada siswa sebelum masuk dunia kerja di sektor otomotif.

"Kami sumbangkan 203 item yang terdiri dari mobil, motor, dan mesin untuk sekolah dan lembaga di Indonesia," ujarnya.

Ryohei Uchiki, Corporate PR Director PT SIS, menambahkan bantuan CSR merupakan bentuk kontribusi nyata pihaknya untuk menggenjot skill untuk para siswa SMK di Indonesia.

"Diharapkan para siswa akan mendapatkan pendidikan dengan kualitas tinggi dan mampu berkiprah di dunia otomotif," katanya.

Dia menjelaskan, ketika para siswa masuk dunia kerja terutama di sektor otomotif nantinya diharapkan mampu bersaing dengan tenaga kerja di wilayah Asean. Sebab, saat ini MEA sudah diberlakukan, yang tentunya sumber daya manusia (SDM) di Indonesia harus siap dengan segala risiko.

"Ini juga salah satu indikator agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa sesuai harapan. Pada tahun lalu pertumbuhan masih di bawah 6%, kami harap ke depan di atas 7%," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong peningkatan daya saing lulusan SMK di era MEA.

Direktur Pembinaan SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Mustaghfirin Amin, mengatakan di masa yang akan datang sebagai negara industri, tenaga profesional yang dibutuhkan mencapai 113 juta orang dan 50% merupakan lulusan SMK.

"Oleh karena itu, Kemendikbud mendorong pada 2020 ada 1.650 SMK rujukan, apalagi di Jawa Barat termasuk dengan wilayah dengan jumlah SMK yang besar," ujar Mustaghfirin.

Dia menambahkan SMK Rujukan merupakan SMK yang unggul, kualitas bagus, layanan baik, dan siswanya banyak di atas 1.000 dan ikllas berbagi dengan 3 sampai 5 SMK di lingkungan sekitarnya.

"Saat ini sudah ada sekitar 600 hingga 800 SMK rujukan," ujarnya.

Dia menambahkan nantinya lulusan SMK ini dapat melayani masyarakat baik itu dengan bekerja di industri maupun berwirausaha dan lain sebagainya.

"Terbukti dengan masyarakat menginginkan lulusan dari SMK jadi daya saing lulusan SMK ini tinggi karena kebutuhannya tinggi," ujarnya.

Kemendikbud juga terus mendorong peningkatan daya saing lulusan SMK ini dengan berbagai program seperti memperkuat fasilitas, menyesuaikan kurikulum, pengembangan sumber daya manusia, menghubungkan atau menjalin kerja sama dengan industri dan membangun karakter dari para siswa.

"Agar bukan hanya keahlian atau skill tapi juga memiliki karakter sehingga menjadi manusia utuh untuk mengisi pembangunan di masa yang akan datang," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak dan mengharapkan dari sisi industri mau mendukung SMK.

"Jangan ragu membantu SMK karena itu persemaian generasi muda yang produktif di masa yang akan datang. Saat ini juga sudah banyak bantuan atau CSR dari industri karena SMK disadari betul menghasilkan generasi muda produktif enerjik dan memiliki skill dan akan tepat sasaran," jelasnya.

Menurutnya, SMK juga sebagai elevator atau tangga berjalan paling singkatbuntuk menaikkan taraf hidup masyarakat.

"Karena kekuatan SDM juga, ketahanan ekonomi Indonesia menjadi kenyal atau tidak mudah ombang ambing," ujarnya.

Kepala SMK Negeri 8 Bandung Euis Purnama mengatakan di SMKN 8 yang memiliki kompetensi di bidang otomotif dan sebagai SMK rujukan telah banyak kerja sama dengan industri yang dilakukan untuk meningkatkan daya saing siswa.

"Termasuk pemberian alat-alat untuk praktikum dan menambah pengetabuan dan keahlian siswa agar dapat bersaing," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper