Bisnis.com, JAKARTA--Penjualan kendaraan bermotor Indonesia mencapai 215.275 unit (Januari - Februari 2014) lantaran perolehan bulanan melampaui 100.000 unit. Rincinya, pada Januari 2014 terjual 103.510 unit lantas meningkat jadi 111.765 unit pada Februari 2014.
Pengamat Otomotif Suhari Sargo menilai penjualan kendaraan tahun ini berpeluang stabil di atas kisaran 100.000 unit per bulan. "Pengaruh terbesar dari pemilu. Uang lebih banyak keluar untuk kegiatan politik, ini bisa berpengaruh positif terhadap penjualan mobil," katanya kepada Bisnis, Kamis (3/4/2014).
Jika penjualan bisa mencapai 108.000 unit saja per bulan maka di antara pelaku usaha dan pemerintah yang menang adalah pemerintah. Pasalnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mematok market otomotif sebesar 1,3 juta unit sepanjang tahun ini.
Adapun kalangan pengusaha diwakili Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan takkan lebih dari 1,2 juta unit alias stagnan terhadap 2013. Bahkan, jumlahnya berpeluang anjlok menjadi 1,1 juta unit.
"Pada awal tahun ini ada fenomena lain. Biasanya, awal tahun itu agak lesu karena masih terpengaruh periode liburan dan produk baru belum banyak keluar. Tapi, [untuk memproyeksi hingga akhir tahun] masih jauh," ucap Suhari.
Realisasi sales di Tanah Air merupakan yang tertinggi di antara negara anggota Asean lain. Secara total, pasar otomotif Asean Januari - Februari 2014 susut 15,1% jadi 512.299 unit dari 603.729 unit secara year-on-year (YoY).
Negara anggota Asean lain termasuk Indonesia mendulang pertumbuhan. Mereka adalah Malaysia tumbuh 7,6% menjadi 100.991 unit, Filipina naik 21,4% jadi 32.470 unit, Singapura 8,5% menjadi 5.726 unit, dan Vietnam tumbuh 13,9% menjadi 14.808 unit. Thailand dan Brunei masing-masing anjlok 45,2% menjadi 140.177 unit serta 0,7% menjadi 2.852 unit.
