Bisnis.com, KARAWANG—Toyota Indonesia menargetkan ekspor Vios alias sedan Yaris hingga 5.000 unit per bulan mulai tahun depan. Pasar global yang dinilai paling potensial sejauh ini adalah negara-negara di kawasan Timur Tengah (Timteng).
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan mengatakan dipilihnya Timteng sebagai fokus ekspor Vios berdasarkan minat konsumen.
“Sebetulnya, di mana ada kesempatan kami akan masuk. Mungkin Timteng mau Vios kami karena kita moslem country jadi mereka suka,” tuturnya, di Karawang, Rabu (26/3/2014).
TAM menampik anggapan bahwa pasar Asia tak prospektif untuk Vios made in Indonesia karena di kawasan ini lebih dulu dikuasai produk asal Thailand. Basis produksi sedan ini memang terbagi dua, yakni di Negeri Gajah Putih dan satu lagi di Tanah Air yang beroperasi sejak Desember 2013.
Ditanya soal peluang pengalihan seluruh kegiatan produksi Vios ke Indonesia, TAM tak menjawab secara detil. Cuma disampaikan bahwa keputusan mengenai itu berada di tangan Toyota Motor Corp. (TMC).
“Yang penting bagaimana agar semua basis produksi Toyota beroperasi maksimal. Pasar Asean masih potensial,” ucap Johnny.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Masahiro Nonami mengaku sejatinya tak ada perbedaan kualitas antara Vios buatan Indonesia dengan Thailand. “Perbedaannya ada di biaya logistik. Kalau tol macet terus efisiensi logistik RI jadinya kalah,” katanya.
Jika tingginya biaya logistik yang terhambat ongkos transportasi ini bisa teratasi, imbuh Nonami, pihaknya siap memenuhi kebutuhan ekspor hingga 7.000 unit per bulan. Kini, selain dijual ke Timteng 1.000 unit per bulan, Toyota Vios atau sedan Yaris juga dikirim ke Brunei Darussalam dan Singapura sekitar 500 unit setiap bulan.