Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menunjukkan kesiapan memasuki era angkutan taksi berbahan bakar gas (BBG). Produsen otomotif asal Jepang ini telah mengembangkan sedan taksi Limo (Vios) CNG (compressed natural gas).
Direktur Karawang Plant & Production Engineering TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan pihaknya merintis prototip taksi berbahan bakar CNG sejak 2 tahun silam. Pengembangan terus dilakukan sampai kendaraan ini betul-betul siap dijual massal.
"Pengembangan Limo CNG ini dilakukan sejalan dengan kerja sama [dengan pemerintah]. Karena tahun depan itu akan ada semacam kick off oleh Toyota, tapi skala proyeknya untuk Indonesia,” ujarnya di sela acara Indonesia-Japan Expo, Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Untuk produk kendaraan berbahan bakar gas, sejauh ini Toyota sebatas mengikuti program yang ada saja. Artinya, kalaupun akan memproduksi mobil CNG hanya untuk model dan segmen yang terkait dengan kebijakan pemerintah.
Sebab, TMMIN harus siap berhadapan dengan kendala infrastruktur, regulasi, dan disparitas harga CNG-BBM kalau mau memasarkan secara massal. Karena itu, pengembangan yang dilakukan baru sampai prototip Limo.
“Sebagian komponen Limo CNG masih ada yang diimpor, seperti dari Jepang dan Eropa. Kami belum menentukan persentase kandungan komponen lokal untuk prototip ini tapi sudah ada pemasok lokalnya,” ucap Warih.
Jika sedan taksi yang sekarang dipakai untuk taksi dapat menempuh rerata 12 km berbekal seliter bensin, maka jarak tempuh Limo CNG lebih pendek. Kendaraan berbahan bakar gas ini diperkirakan hanya mampu melaju sejauh 9-10 kilometer dengan 1 liter setara premium (LSP) CNG.
Walau demikian, biaya bahan bakar dipastikan tetap lebih hemat, karena BBG lebih murah dibandingkan dengan bensin. Selain itu, emisi gas buang juga lebih ramah lingkungan serta bahan baku gas tak perlu impor.
Sejauh ini, pasar taksi di dalam negeri tetap didominasi merek Toyota. Total wholesales (penjualan dari pabrik ke diler) taksi 13.018 unit selama Januari-November 2013. Sebesar 89,37% setara 11.634 unit di dalamnya adalah produk Toyota.