Bisnis.com, JAKARTA - Para prinsipal otomotif asal Jepang masih memegang kendali di Indonesia, mulai dari produksi, pasar, hingga ekspor. Namun belakangan, prinsipal dari negara lainnya, terutama China dan Korea Selatan mulai menunjukkan gelagat persaingan.
Porsi besar pabrikan asal Jepang itu dipupuk investasi dan komitmen lokalisasi produk yang berlangsung selama lima dekade. Hingga kini, produk otomotif, roda empat khususnya dikuasai Toyota-Daihatsu, Suzuki, Honda, Mitsubishi, sampai Nissan.
Adapun, prinsipal asal Jepang menguasai lebih dari 95 persen total pasar domestik sekaligus produksi dan ekspor.
Karena itu, hasrat pemerintah menggulirkan program pengembangan pasar industri kendaraan listrik harus berhadapan dengan lanskap industri otomotif tersebut. Kendaraan listrik dalam sedekade terakhir merupakan tren global yang juga memicu keinginan Indonesia menjadi salah satu pemain utama.
Tuntutan global terkait kehadiran produk otomotif yang ramah lingkungan bahkan nol emisi menjadikan kendaraan listrik primadona. Walau populasi produk elektrik itu masih minim, hanya sekitar 3 persen dari total penjualan mobil secara global, tingkat penetrasi electric vehicle (EV) sangat signifikan.
Pada 2020, total penjualan global produk EV mencapai 3 juta unit. Setahun lalu, penjualan EV menembus kisaran 6 juta unit.