Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah boleh saja punya cita-cita menyelamatkan industri otomotif dari keterpurukan melalui kebijakan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang membuat harga mobil tertentu turun. Namun dalam penerapannya, ternyata membuat deru mesin pabrik mobil kembali nyaring di tengah pandemi Covid-19 tidak semudah memangkas harga jual.
Seperti ramai diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan pemerintah menyetujui memberikan suntikan tenaga tambahan kepada industri otomotif agar mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Dalam keterangan pers, Airlangga mengatakan bahwa setiap pembelian mobil baru akan bebas dari PPnBM mulai Maret hingga Mei 2021.