Bisnis.com, JAKARTA – Harapan pelaku industri otomotif untuk meningkatkan penjualan sebesar 5 persen pada tahun 2020 sirna tergilas Covid-19.
Pelaku industri otomotif di Tanah Air mulanya optimistis bahwa pasar domestik tahun ini akan relatif membaik dibandingkan dengan periode 2019, yang turun 10,81 persen secara tahunan menjadi 1,02 juta unit.
Akan tetapi, baru menginjak hari pertama 2020, banjir melanda DKI Jakarta dan sekitarnya. Pasokan komponen ke pabrikan otomotif pun terhambat dan tak sedikit pula konsumen yang terdampak. Alhasil, penjualan wholesale awal tahun turun 2,6 persen secara tahunan.
Harapan untuk meningkatkan penjualan semakin terkikis setelah pemerintah mengumumkan kasus pertama Covid-19 pada Maret 2020. Virus yang menjelma pandemi ini lantas menjadi sentimen negatif bagi seluruh pelaku industri, tak terkecuali otomotif.
Kehadiran Covid-19 membuat pasar otomotif semakin terpuruk. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, volume ritel kendaraan roda empat atau lebih pada kuartal I/2020 turun 15,9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.
Tak berhenti sampai di situ, malaise di sektor otomotif terus berlanjut dan jatuh ke titik terendahnya pada April dan Mei. Penjualan ritel kendaraan penumpang ataupun niaga pada April terjun sebesar 70 persen secara tahunan, sementara di bulan Mei anjlok 82 persen.