Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia APM Pengimpor Mobil Utuh Terbanyak: Toyota, Mitsubishi, hingga Daimler

Sebagai penguasa pasar domestik, total impor Toyota hanya sekitar 9,6 persen dari total penjualan.
Truk Mercedes-Benz Axor yang dikendarai awak media menjajal medan saat mengikuti test drive di areal Pusat Pendidikan Kavaleri TNI AD, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (16/5/2019)./Bisnis-Rachman
Truk Mercedes-Benz Axor yang dikendarai awak media menjajal medan saat mengikuti test drive di areal Pusat Pendidikan Kavaleri TNI AD, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (16/5/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA-  Seiring permulihan pasar otomotif domestik, kinerja impor mobil utuh (completely knock down/CKD) pada kuartal I/2022 mengalami pertumbuhan signifikan.

Jika pada kuartal pertama tahun lalu, total impor CBU mencapai 11.983 unit, maka pada periode sama tahun ini terjadi pertumbuhan 44,2 persen, menjadi 17.280 unit. Importasi dilakukan beberapa agen pemegang merk atau APM untuk produk-produk yang tidak dilokalisasi di Indonesia.

Dari sisi APM, Toyota menjadi kontributor terbanyak impor selama kuartal pertama tahun ini. Di bawah bendera Toyota Astra Motor (TAM), total mobil CBU impor tersebut mencapai 7.176 unit, atau setara 41,53 persen dari keseluruhan impor CBU.

Di lain sisi, total impor Toyota jika dibandingkan dengan keseluruhan penjualan APM tersebut masih terbilang kecil. Selama kuartal pertama tahun ini, Toyota mengemas penjualan ritel sebanyak 75.028 unit, sehingga total impor hanya memiliki porsi 9,6 persen.

Pada urutan kedua, Mitsubishi menjadi merek paling banyak mengimpor, khususnya pada segmen mobil penumpang. Total impor CBU dari Mitsubishi sekitar 4.608 unit, atau sekitar 26,67 persen total impor CBU.

Sedangkan jika diperhatikan dari sisi penjualan domestik yang mencapai 31.242 unit selama kuartal pertama tahun ini, impor menyumbang 14,7 persen total penjualan Mitsubishi. Produk paling banyak diimpor adalah kabin ganda Triton.

Di bawah Mitsubishi, terdapat pemain segmen kendaraan komersial Daimler (Mercedes Benz CV). Selama Januari-Maret tahun ini, Daimler mendatangkan sebanyak 1.420 unit truk impor, atau sekitar 8,22 persen dari total impor secara keseluruhan.

Tabel Importasi CBU Kuartal I/2022
MerkVolume (Unit)Prosentase Impor (%)
Toyota 7.17641,5
Mitsubishi4.60826,7
Daimler1.4208,2
Hyundai 9755,6
Honda8104,7
Lainnya2.29113,3
Total17.280100,0
Sumber: Gaikindo, diolah

Sebaliknya, realisasi penjualan Daimler selama kuartal pertama tahun ini baru sekitar 408 unit. Produk paling banyak diimpor adalah Mercedes Benz Axor 2528 bermesin diesel. Produk itu banyak didatangkan dari India sebagai salah sat basis produksi Daimler di Asia.

Selanjutnya, importir terbanyak adalah Hyundai. Di bawah bendera Hyundai Motor Indonesia (HMID), produsen asal Korea Selatan ini mengimpor sebanyak 975 unit kendaraan sepanjang kuartal pertama 2022.

Berbanding dengan penjualan domestik pada periode sama tahun ini, jumlah importasi Hyundai mencapai 24,1 persen dari total penjualan sebesar 4.047 unit. Produk paling banyak diimpor ialah Palisade yang dikapalkan langsung dari Korea Selatan sebanyak 458 unit selama Januari-Maret tahun ini.

Pada peringkat lima importasi terbanyak ditempati Honda. Selama kuartal pertama tahun ini, Honda mengimpor sebanyak 810 unit CBU, sedangkan bila dibandingkan dengan penjualan domestik prinsipal tersebut yang sekitar 25.729 unit, maka produk impor menyumbang 3,1 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper