Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suzuki Ertiga, Honda Brio, hingga Mitsubishi Expander Bakal Disulap Jadi Hybrid

Pabrikan Jepang bakal mengebut produksi HEV hingga 2024. Komitmen investasi itu datang dari Toyota, Suzuki, Honda, dan Mitsubshi.
Honda HRV 2022 e-HEV. /Honda
Honda HRV 2022 e-HEV. /Honda

Bisnis.com, JAKARTA- Pabrikan asal Jepang mulai berlomba menghadirkan mobil berteknologi elektrik berbasis hybrid. Hal inipun diikuti dengan penambahan investasi baru.

Sejauh ini, mobil hybrid electric vehicle atau HEV merupakan penopang penjualan mobil berteknologi elektrik. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mobil HEV menorehkan penjualan sebesar 2.473 unit pada tahun lalu, atau sekitar 77,5 persen dari total penjualan mobil elektrik yang secara total mencapai 3.193 unit.

Sedangkan pada Januari tahun ini, total penjualan mobil berteknologi HEV mencapai 95 unit, dari 131 unit mobil elektrik yang terjual. Sebagai penopang penjualan mobil elektrik, HEV dan EV cukup popular.

Sejalan dengan itu, berdasarkan dokumen yang dimiliki Bisnis, pabrikan Jepang bakal mengebut produksi HEV hingga 2024. Komitmen investasi itu datang dari Toyota, Suzuki, Honda, dan Mitsubshi.

Toyota punya komitmen tambahan investasi sekitar Rp28,3 triliun untuk lokalisasi lima model HEV dan PHEV termasuk Innova versi HEV, sedangkan Suzuki tambahan investasi Rp1,2 triliun untuk Hybrid Ertiga dan XL7.

Selanjutnya, Honda berkomtmen untuk menanam dana segar sebesar Rp5,2 triliun hingga 2024 yang dipergunakan untuk mengembangkan HEV model Brio dan BRV. Selain itu, masih terdapat Mitsubhishi yang kembali menambah investasi hingga Rp11,2 triliun, untuk HEV Xpander serta lokalisasi dua model baru di Indonesia.

Di sisi lain, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, selama enam tahun belakangan, Jepang dan Korea Selatan tercatat paling besar menanamkan investasi sektor otomotif, masing-masing senilai US$3,69 miliar dan US$1,46 miliar, sedangkan China pasca investasi Wuling hanya menyumbang total modal yang ditanam sekitar US$38,3 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper