Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Sepeda Motor Domestik Januari 2022 Tumbuh 12 Persen

Kendati penjualan domestik yang positif, ekspor sepeda motor terlihat lesu pada awal tahun ini. Berdasarkan data yang ada ekspor mengalami penurunan 38 persen yoy menjadi 51.036 unit, di mana pada Januari 2021 ekspor mencapai 81.929 unit. Adapun pada Desember 2021 capaian ekspor mencapai 58.575 unit, dengan demikian ekspor Januari 2022 mengalami penurunan 13 persen ytd.
Ilustrasi Pasar Sepeda Motor/Bisnis.com
Ilustrasi Pasar Sepeda Motor/Bisnis.com

Bisnis.com,JAKARTA - Penjualan sepeda motor nasional pada awal tahun 2022 dimulai dengan tren positif dengan penjualan sebanyak 443,890 unit. Di mana mengalami kenaikan year on year (yoy) sebanyak 12 persen dibandingkan Januari 2021 dengan penjualan sebanyak 394.733 unit motor.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada Senin (14/02/2022), penjualan sepeda motor bulan Januari 2022 ini mengalami peningkatan 14 persen year to date (ytd) dibandingkan bulan Desember 2021. Pada bulan lalu penjualan berada di level 387.797 unit.

Kendati penjualan domestik yang positif, ekspor sepeda motor terlihat lesu pada awal tahun ini. Berdasarkan data yang ada ekspor mengalami penurunan 38 persen yoy menjadi 51.036 unit, di mana pada Januari 2021 ekspor mencapai 81.929 unit. Adapun pada Desember 2021 capaian ekspor mencapai 58.575 unit, dengan demikian ekspor Januari 2022 mengalami penurunan 13 persen ytd.

Sebelumnya AISI mematok target konservatif untuk penjualan domestik pada tahun ini. "Kami memperkirakan pada tahun depan, pasar tumbuh sekitar 2 sampai 8 persen tepatnya 5,1 juta sampai dengan 5,4 juta," ujar Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala belum lama ini kepada Bisnis.

Sigit melanjutkan, diperkirakan permintaan global sepeda motor akan mengalami pertumbuhan lebih kencang dibandingkan pasar domestik. Sehingga pada tahun 2022, AISI memproyeksikan pengiriman sepeda motor ke negara lain akan naik hingga 20 persen atau menjadi 970.000.

Jumlah tersebut akan menjadi yang tertinggi sejak ekspor perdana roda dua dari Indonesia. Sebelumnya, volume ekspor mengalami puncak pada 2019, atau sebanyak 810.433 unit.

Adapun Sigit mengatakan proyeksi tersebut bergantung kepada lima hal. Pertama harga komoditas yang stabil. "Sehingga penjualan di area yang mempunyai komoditas tetap tinggi penjualannya," katanya.

Kedua, pemerintah tetap memberikan insentif program melalui bantuan langsung tunai, karena sangat bermanfaat untuk masyarakat kelas bawah.

Ketiga, Pemerintah dapat menekan kasus Covid-19, sehingga perekonomian dapat bergerak bebas tanpa adanya pembatasan kegiatan.

"Keempat pihak leasing tetap mendukung industri motor dengan memberikan bunga yang menarik, dan kami dari pihak pemegang merek memberikan serta membuat kampanye yang menarik masyarakat," tutup Sigit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper