Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Kali PPnBM 100 Persen Diperpanjang, Target Gaikindo Tak Bergeming

Gaikindo sedari awal, sebelum adanya PPnBM 100 persen untuk mobil 1.500 cc yang memenuhi syarat, telah mematok penjualan roda empat dan lebih tahun ini sebanyak 750.000 unit.
Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto. /Bisnis
Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto. /Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Sedari awal sebelum pemerintah menetapkan diskon PPnBM 100 persen, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah memasang target penjualan mobil tahun ini sebanyak 750.000 unit. 

Namun hingga kebijakan yang dinikmati oleh mobil 1.500 cc yang memenuhi syarat tersebut diperpanjang dua kali, Gaikindo tidak bergeming untuk mengubah target. 

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto menjelaskan bahwa insentif PPnBM telah memberikan dampak positif terhadap pasar roda empat dan turunannya. Namun sepanjang tahun ini banyak ganjalan yang membuat efek relaksasi fiskal tidak optimal. 

"Kalau memang target itu bisa terlewati, toh tidak ada yang salah. Toh pemerintah justru akan senang dan para pekerja di industri ini akan senang. Everybody happy," katany dalam Idx Channel, Senin (20/9/2021).

Dia kemudian menjabarkan bahwa penjualan mobil tahun lalu anjlok dari 1 juta unit per tahun menjadi hanya 530.000 unit. Pada awal tahun ini dampak krisis Covid-19 masih terasa, di mana kinerta rata-rata per bulan sekitar 50.000 unit.

Penjualan mulai akselerasi pada Maret 2021 atau saat PPnBM 100 persen resmi diberlakukan,  di mana penjualan melonjak menjadi 85.000 unit, dan berlanjut pada April 2021 (80.000 unit).

Pada bulan selanjutnya, meskipun ada insentif PPnBM penjualan turun 55.000 unit. Hal ini disebabkan banyak libur sehingga operasional penjualan tidak maksimal.

Pada Juni dan Juli penjualan naik kembali meski tak sekuat awal periode relaksasi yakni masing-masing 73.000 unit dan 66.000 unit. Pada Juli penjualan terpengaruh oleh PPKM Darurat Jawa–Bali yang menyebabkan aktivitas dealer dan pabrik terdampak.

Puncak penjualan kembali terjadi pada akhir periode relaksasi perpanjangan pertama, atau Agustus yang mencapai 83.000 unit.

Kemudian pada periode perpanjangan kedua insentif ini, Jongkie menuturkan pelaku industri otomotif hanya memiliki waktu 3,5 bulan. Kendati demikian, dai menuturkan pelaku industri tetap akan berupaya memanfaatkan kesempatan dari pemerintah sebaik mungkin.

"Bagaimana pun penjualan di bulan Desember juga tidak akan maksimal karena ada hari raya di akhir tahun ini. Jadi tetap 750.000 unit dan tidak diubah. Tetap sama," sebutnya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper