Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Baterai Mobil Listrik di China Naik Signifikan

China adalah pasar lebih kurang separuh penjualan mobil listrik secara global. Penetrasi kendaraan listrik di negara ini tidak lepas dari berbagai upaya pemerintah.
Perakitan baterai kendaraan listrik di pabrik Volvo Cars di Ghent, Belgia. /Volvo Cars
Perakitan baterai kendaraan listrik di pabrik Volvo Cars di Ghent, Belgia. /Volvo Cars

Bisnis.com, JAKARTA —  China mencatat produksi baterai penyimpanan untuk kendaraan listrik melonjak 161,7 persen secara tahunan pada Agustus 2021. Hal ini didorong oleh pertumbuhan mobil listrik di Negeri Tirai Bambu. 

Menurut data data China Automotive Battery Innovation Alliance, output baterai lithium iron phosphate untuk kendaraan listrik mencapai 11,1 GWh pada bulan lalu, atau melonjak 268,2 persen dari 2020.

Cina juga memproduksi 8,4 GWh baterai lithium terner selama periode tersebut, alias naik 91,5 persen dibandingkan tahun berikutnya.

China Association of Automobile Manufacturers mengungkapkan bahwa penjualan kendaraan listrik di Cina mencapai rekor tertinggi 321.000 unit pada bulan lalu, naik 180 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Dalam delapan bulan pertama, penjualan kendaraan listrik bahkan melonjak 190 persen YoY menjadi 1,8 juta unit di Cina.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, China adalah pasar lebih kurang separuh penjualan mobil listrik secara global. Penetrasi kendaraan listrik di negara ini tidak lepas dari berbagai upaya pemerintah.

Pada April 2021, telah dibangun 65.000 stasiun pengisian, 644 stasiun pertukaran daya, dan 1,87 juta tiang pengisian secara nasional untuk menggenjot penggunaan kendaraan listrik. Infrastruktur itu terdapat di 176 kota dan lebih dari 50.000 km jalan raya.

CAAM memperkirakan tingkat pertumbuhan produksi dan penjualan kendaraan listrik atau mobil energi baru dalam lima tahun ke depan akan tetap di atas 40 persen. CAAM juga memperkirakan penjualan mobil dengan energi terbarukan, termasuk kendaraan listrik baterai, hibrida plug-in dan sel bahan bakar hidrogen, bisa mencapai 1,9 juta unit tahun ini dan 2,7 juta unit pada 2022.

Adapun China telah lama menjadi pasar terbesar mobil listrik di dunia. Sejumlah merek pun telah mendirikan pabrik di China, seperti satu pionir mobil listirk, yakni Tesla.  Pembuat mobil energi terbarukan, seperti Tesla Inc, Nio Inc, Xpeng Inc dan BYD juga telah memperluas kapasitas produksi di China. Hal ini juga didorong oleh promosi pemerintah tentang kendaraan yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi polusi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper