Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Semikonduktor Mulai Hinggap di Pabrikan Otomotif Indonesia

Honda dan Mercedes-Benz Indonesia melaporkan terkena dampak krisis semikonduktor.
Logo Honda di gedung Pabrik Karawang, Jawa Barat. /Kemenperin
Logo Honda di gedung Pabrik Karawang, Jawa Barat. /Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA — Krisis pasokan cip semikonduktor yang melanda industri otomotif global perlahan tetapi pasti mulai hinggap ke pabrikan dalam negeri.

PT Honda Prospect Motor (HPM), misalnya, mengakui saat ini jaringan komponen global terdampak oleh pandemi. “Memang ada kendala terhadap pasokan semikonduktor,” ujar Business Innovation and Sales & Marketing HPM Yusak Billy, Senin (30/8/2021).

Dia mengatakan pasar otomotif Indonesia sangat dipengaruhi oleh stabilitas pasokan komponen, sehingga berdampak pada tingkat produksi. Dengan kondisi tersebut, HPM terus memonitor situasi dan memaksimalkan produksi guna memenuhi permintaan konsumen.

Billy sejauh ini belum mengungkapkan model mana saja yang terdampak oleh gangguan pasokan cip semikonduktor. Meski demikian, dia memastikan perseroan terus berusaha memaksimalkan produksi dengan pasokan komponen yang tersedia.

“Kami tetap memastikan pengiriman unit ke konsumen bisa dilakukan dalam waktu yang secepat-cepatnya,” kata Billy.

Sementara itu, kendala suplai semikonduktor juga berdampak terhadap model kendaraan Mercedes-Benz, yang diimpor secara utuh atau completely built-up (CBU).

Deputy Director Sales Operations & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto menuturkan bahwa hal tersebut membuat suplai unit CBU untuk pasar dalam negeri terlambat 3 sampai dengan 4 bulan.

Saat ini, pihak Mercedes-Benz Indonesia terus berkoordinasi dengan perusahaan induk untuk memonitor progres keterhambatan tersebut.

Dia menjelaskan bahwa keterlambatan pengiriman model CBU ke Indonesia didominasi oleh model niche atau produk yang dipesan secara khusus oleh pelanggan. Dengan demikian, jumlah tidak berdampak signifikan.

“Sehingga, secara volume tidak signifikan jumlahnya. Tetapi, karena ini pesanan khusus, itu yang selalu kami jaga untuk memberikan update kepada para pelanggan,” ujar Kariyanto.

Kariyanto juga menyatakan bahwa untuk produk completely knock-down (CKD) Mercedes-Benz yang dirakit secara lokal tidak mengalami gangguan akibat krisis semikonduktor.

Kondisi berbeda diperlihatkan oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Keduanya mengaku masih berproduksi secara normal dan tidak ada penyesuaian kapasitas produksi.

Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azzam, mengatakan saat ini belum ada informasi penyesuaian produksi dari rencana semula dan aktivitas pabrik masih berjalan sesuai dengan alokasi.

“Kami masih memonitor situasinya. Pada dasarnya, beda model beda semikonduktor. Situasi supply versus demand juga berbeda,” ujar Bob.

Pengamat otomotif Yannes Pasaribu menilai krisis cip semikonduktor memang sudah terasa di Indonesia, terutama model yang menggunakan perangkat elektronik canggih pada sistem kerja kendaraan. Ini sejalan dengan tren mobil modern yang lebih mengedepankan teknologi.

“Jika tahun 2000 sistem elektronik otomotif menghabiskan 18 persen dari total cost, maka pada tahun 2020 meningkat jadi 40 persen dari dari total harga produksi mobil,” pungkasnya.

Kendati demikian, Yannes menilai Indonesia tidak akan merasakan dampak krisis cip semikonduktor seperti di banyak negara lain, minimal sampai akhir 2021. Pasalnya, segmentasi terbesar pasar otomotif nasional berada pada segmen entry level hingga menengah yang tidak membutuhkan banyak fitur canggih.

Dia menambahkan, meskipun krisis cip tidak banyak mengganggu, pabrikan otomotif perlu melakukan langkah strategis. Guna mengantisipasi kekurangan pasokan dalam jangka panjang, para pembuat mobil di Indonesia bisa mengalihkan penggunaan cip dari kendaraan yang kurang laku pada kendaraan dengan permintaan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper