Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Cip Semikonduktor, Suzuki Indonesia Kena?

Pada 21 Mei lalu, Reuters melaporkan tiga produsen mobil asal Jepang yakni Mitsubishi, Nissan, dan Suzuki akan menghentikan produksi sementara di sejumlah pabriknya.
Seorang pekerja mengawasi proses pengelasan atau welding yang dilakukan oleh robot di pabrik perakitan Suzuki Cikarang, Jawa Barat, Selasa (19/2/2018) /Bisnis.com, Muhammad Khadafi
Seorang pekerja mengawasi proses pengelasan atau welding yang dilakukan oleh robot di pabrik perakitan Suzuki Cikarang, Jawa Barat, Selasa (19/2/2018) /Bisnis.com, Muhammad Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) menyatakan bahwa produksi mobil Suzuki di Indonesia saat ini tidak terdampak krisis cip atau chip semikonduktor.

Mengutip Tempo, Senin (31/5/2021), Board of Director PT SIM, Shodiq Wicaksono mengatakan bahwa penghentian produksi karena krisis semikonduktor hanya dilakukan di pabrik Shizuoka di Jepang. “Kami pastikan produksi di pabrik Suzuki di Indonesia tetap beroperasi normal seperti biasa,” kata Shodiq.

Menurut Shodiq, pabrik Suzuki di Indonesia saat ini memproduksi sejumlah model unggulan untuk pasar domestik maupun ekspor. Model itu adalah New Suzuki Carry Pick Up, Suzuki XL7, All New Suzuki Ertiga, Suzuki Karimun Wagon R, dan Suzuki APV. “Kami upayakan semaksimal mungkin untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi terhadap mobil-mobil unggulan Suzuki,” ujarnya.

Sementara itu berdasarkan penelusuran Bisnis, Suzuki mengalamai penurunan produksi cukup dalam per April 2021. Satu bulan setelah pemberlakuan PPnBM ditanggung pemerintah, volume produksi pabrik Suzuki turun 17,6 persen secara bulanan. 

Secara akumulasi, sepanjang Januari–April 2021, volume produksi Suzuki sebanyak 40.990 unit atau masih mengalami kontraksi 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Adapun berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), volume produksi kendaraan bermotor roda empat dan lebih April 2021 turun 11,7 persen secara bulanan. 

Sebelumnya Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengatakan bahwa satu penyebab volume produksi mobil turun adalah imbas dari krisis pasokan cip semikonduktor yang melanda otomotif global. Selain itu, produksi merosot secara bulanan, meskipun ada insentif PPnBM, karena hari kerja yang lebih sedikit.

Pada 21 Mei lalu, Reuters melaporkan tiga produsen mobil asal Jepang yakni Mitsubishi, Nissan, dan Suzuki akan menghentikan produksi sementara di sejumlah pabriknya. Mitsubishi Motors Corp akan mengurangi produksi di lima pabrik di Jepang, Thailand, dan Indonesia karena kelangkaan pasokan chip semikonduktor. Pengurangan produksi disebut akan berdampak pada 30 ribu unit kendaraan. Mitsubishi Indonesia kepada Tempo mengkonfirmasi bahwa hingga saat ini produksi masih berjalan dengan normal.

 Sedangkan Nissan akan menghentikan produksi di pabrik Kyushu, Jepang, selama tiga hari (24, 25, 28 Juni), serta menyesuaikan produksi di pabrik Tochigi dan Oppama. Kedua pabrik tersebut berada di Jepang.

Nissan juga akan menangguhkan produksi untuk sementara ti pabrik Meksiko. Sementara itu, Suzuki akan menangguhkan produksi tiga hingga sembilan hari di pabrik Shizuoka pada Juni mendatang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper