Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suzuki India Alihkan Oksigen Pabrik Demi Bantu Tsunami Covid-19

Suzuki di India menutup pabrik perakitan pada 1-9 Mei 2021 dan mengalihkan oksigen untuk membantu menangani tsunami Covid-19 di negara tersebut.
Suzuki Motors. /Reuters-Issei Kato
Suzuki Motors. /Reuters-Issei Kato

Bisnis.com, JAKARTA — Maruti Suzuki mengumumkan akan menutup pabrik perakitannya di Haryana, India, pada 1-9 Mei 2021.

Perusahaan mengatakan bahwa penutupan pabrik dilakukan untuk mengalihkan penggunaan oksigen di pabrik dan mengalihkannya untuk kebutuhan medis, terutama membantu pemerintah menangani kondisi darurat pandemi Covid-19 di India.

"Sebagai bagian dari proses pembuatan mobil, Maruti Suzuki menggunakan sedikit oksigen di pabriknya sementara jumlah yang relatif jauh lebih besar digunakan oleh produsen komponen. Dalam situasi saat ini, kami percaya bahwa semua oksigen yang tersedia harus digunakan untuk menyelamatkan nyawa,” mengutip Tempo, Kamis (29/4/2021).

Penutupan pabrik ini sebenarnya bagian dari rencana perusahaan dalam melakukan pemeliharan, tetapi jadwal tersebut dimajukan dari semula bulan Juni menjadi Mei. Produksi di semua pabrik akan ditutup untuk pemeliharaan selama periode ini.

Perseroan mendapat informasi bahwa Suzuki Motor Gujarat telah mengambil keputusan serupa untuk pabriknya.

Kematian karena Tsunami Covid-19 di India mencapai puncak dengan 3.293 orang meninggal dalam 24 jam terakhir, mengutip laporan ndtv.com, 28 April 2021. 

Sementara itu, Suzuki Indonesia mengatakan bahwa penutupan pabrik perakitan di India tidak akan berdampak signifikan terhadap ketersediaan produksi Suzuki di Indonesia.

“Fokus penjualan pada produksi yang kami produksi di Indonesia. Komposisi penjualan produksi lokal 92 persen dari total penjualan,” kata 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra kepada Tempo, Kamis (29/4/2021).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejak 2019, Suzuki Indonesia mengurami impor dari India. Sepanjang 2019, perusahaan mencatat penurunan impor sebanyak 33,53 persen secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper